Di tengah krisis global dan ancaman ketergantungan pangan impor, satu langkah strategis kembali menggema dari tanah air yakni Gerakan Indonesia Menanam (GERINA). Gerakan ini tak sekadar menanam benih di tanah, tetapi juga menyemai kesadaran kolektif bahwa pangan adalah harga diri bangsa. Presiden Prabowo Subianto meluncurkan program ini di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, sebagai simbol dimulainya babak baru menuju swasembada pangan, sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
Namun, gema GERINA tak boleh berhenti di Banyuasin. Kabupaten Pesisir Selatan, dengan hamparan lahan pertanian yang luas dan masyarakat agraris yang tangguh, justru harus menjadi lokomotif gerakan ini. GERINA Dari Visi Nasional ke Aksi Daerah, GERINA membawa visi kuat swasembada pangan melalui partisipasi aktif seluruh rakyat. Misinya tidak main-main membangun kesadaran, menyediakan informasi komprehensif, dan mendorong riset serta inovasi dalam metode budidaya tanaman pangan, termasuk teknologi seperti Si Opung (padi terapung) dan Si Cepot (tanaman cepat panen via pot). Dua inovasi yang membuktikan bahwa keterbatasan lahan bukan alasan untuk tidak produktif.
Bagi Pesisir Selatan, inovasi semacam ini adalah kabar baik. Dengan kondisi geografis yang terdiri dari daerah pesisir, dataran rendah hingga perbukitan, pendekatan adaptif seperti Si Opung sangat relevan, kolam ikan warga kini bisa jadi lahan padi. Demikian juga dengan Si Cepot, cocok diterapkan di kawasan padat penduduk yang kekurangan lahan pertanian.
Kepemimpinan dan Peran Strategis Daerah, Kini saatnya Kabupaten Pesisir Selatan membaca sinyal ini sebagai peluang. Ketika Prabowo menegaskan bahwa “tak ada negara yang bisa hidup tanpa pangan,” pesan itu juga berarti bahwa tak ada kabupaten yang dapat berkembang tanpa kemandirian pangan. Kepemimpinan daerah perlu mendorong gerakan menanam dari desa ke kota membangun gerakan gotong royong menanam, seperti halnya semangat gotong royong yang telah lama menjadi identitas masyarakat Pesisir Selatan.
Lebih jauh lagi, dengan menjadikan GERINA sebagai program unggulan daerah, Pesisir Selatan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan lokal, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, dari usaha tani berbasis rumah tangga hingga pariwisata edukatif berbasis pertanian.
Menanam Harapan, Menuai Masa Depan
GERINA bukan sekadar soal pangan. Ini tentang membangun mental bangsa yang berdaulat tidak bergantung pada impor, tidak rapuh di tengah gejolak pasar dunia. Ini tentang menanam harapan di setiap pekarangan, sawah, pot, bahkan kolam.
Bila Banyuasin telah memulai, maka Pesisir Selatan jangan hanya jadi penonton. Mari menjadi pelopor di pesisir barat, karena masa depan negeri ini juga tumbuh dari tanah-tanah kecil yang digarap dengan cinta, dari tangan-tangan petani yang menolak tunduk pada kelangkaan. Kini waktunya Pesisir Selatan menyambut GERINA. Karena siapa yang menanam, dia yang akan menuai Indonesia Emas 2045.