• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

06 September 2016

237 kali dibaca

Intan Penderita Tomor di Kaki Butuh Bantuan Biaya Berobat

Afrila Intan Putri 18 seorang gadis remaja cantik yang menderita tumor di kaki sebelah kirinya stadium 3.Setiap harinya dia hanya   bisa duduk dan tidur disebuah kasur yang dibentangkan diruang tamu. Dia hanya tinggal bersama dengan neneknya sejak bayi karena ibunya meninggal ketika melahirkannya sedangkan ayahnya sejak dia berusia 8 bulan pergi meninggalkannya yang hingga kini tidak tahu keberadaannya .

April Intan Putri yang akrabnya di panggil Intan warga Jaruai Durian Kadok Kenagarian Barung Barung Belantai Timur Kecamatan Koto XI Tarusan harus menjalankannya masa mudanya dengan berbaring dan duduk di atas kasus karena telapak kaki sebelah kirinya membengkak sebesar bola dan tidak bisa lagi di pijakan. Kondisi ini telah 3 tahun ini di derita oleh Intan . Bahkan pada tahun 2014 lalu dia telah menjalankannya operasi namun kesembuhan tidak kunjung di dapatkannya.

Membengkaknya kakinya itu berawal pada saat Intan kelas 3 SMP kakinya terkilir. Tapi semenjak itu kakinya tak kunjung baik.Padahal telah banyak pengobatan dilakukan. Dan Intan pada tahun 2015 lalu baru saja menamatkan pendidikannya di SMAN 2 Tarusan itupun selama sekolah dia jarang masuk karena kondisi penyakitnya yang menyulitkannya untuk beraktifitas. Intan sejak bayi dibesarkan oleh neneknya yang hanya bekerja sebagai pencari buah pinang. Untuk biaya kehidupan sehari harinya neneknya Jasni mencari pinang di sekitar rumahnya lalu setelah diolah dijual ke pengumpul yang hasilnya tidak seberapa hanya cukup biaya makan

 Jasni mengungkapkan untuk biaya pengobatan Intan dia sangat kesulitan. Apalagi sekarang ini Intan harus rutin untuk melakukan pemeriksaan kakinya ke RSUD M Jamil .Setiap minggunya dia harus cek perkembangan penyakit kakinya tentu biaya yang harus dikeluarkan juga besar.

Memang biaya pengobatan Intan ditanggung oleh BPJS namun untuk bisa sampai ke RS harus mengeluarkan biaya sewa mobil dan lainnya karena Intan tidak bisa dibawa dengan ojek motor karena kondisi kakinya yang tak mungkin dibawa oleh motor. Terkadang waktu jadwal kontrol penyakit Intan mereka tidak membawanya ke RS karena ketidak adanya biaya.

"Dari mana dapat biaya Setiap minggunya  harus melakukan perawatan ke Padang 2 kali dan setiap perginya Rp 500 ribu biaya yang harus dikeluarkan .karena kami hanya orang miskin tak punya penghasilan maka tak jadi dilakukan pemeriksaan " ujarnya

Ditambahkan selain biaya untuk berbawa Intan ke Padang terkadang harus ada obat luar yang tidak ditanggung oleh BPJS harus dibeli.Dan  obat itu tidak bisa langsung dibelinya .Dia harus mengumpulkan uangnya terlebih dahulu.Beruntung ada pihak nagari atau warga membantu membelinya .Akan tetapi jika tidak maka obat itu belum bisa dibeli.Jasni dan Intan hanya bisa menangis jika kondisi ini terjadi.

Adria 38 eteknya Intan menambahkan selain dipusingkan mencari biaya berobat buat Intan pihak keluarga juga dipusingkan dengan sikap pihak rumah sakit dengan prosedur yang berbelit. Terkadang jadwal yang sudah ditetapkan pihak keluarga menjadi kecewa karena setelah sampai dirumahnya sakit dokter tidak ada bahkan sesampai dirumahnya sakit tak ada perawatan yang didapatkan dan akhirnya Intan kembali pulang.Padahal keluarga telah susah payah mengumpul uang untuk bisa membawa Intan ke rumah sakit.

" Kejadian ini sering kali alami.Bahkan pihak rumah sakit menyuruh kami membawa Intan ke bagian ini,kebagian itu tanpa ada kejelasan kelanjutan pengobatan " ujarnya

Ditambahkannya terakhir Intan disuruh dibawa ke Radioterapi.Namun setelah dibawa kebagian itu Kekecewaan dialami karena harus menunggu sampai batas waktu yang tidak pasti.Awalnya segera tapi setelah itu diundur Juli tapi diundur lagi hingga Oktober nantinya.

" Mungkin jika kami punya uang ingin rasanya kami melakukan Radioterapi dengan cara membayar tetapi sulit kami lakukan karena untuk sekali Radioterapi biaya yang harus dikeluarkan sekitar Rp 4 juta .Sedangkan Intan mungkin harus melakukan Radioterapi beberapa kali." ujarnya

Salah seorang Tokoh masyarakat Gindo 52 mengungkapkan  kondisi Jasni dan Intan cukup memprihatinkan.Karena Jasni hanya seorang buruh pencari pinang yang hanya mendapatkan penghasilan tidak seberapa. Sedangkan untuk pengobatan Intan harus dikumpulkan terlebih dahulu.setelah uang terkumpul baru Intan dibawa berobat.

"Sekarang kondisi kaki Intan semakin parah.Dia sering merasakan sakit yang tiba tiba menyerang kakinya.Radioterapi harus segera dilakukannya agar sel tumor dikakinya bisa segera mati" ujarnya

Ditambahkannya dukungan dari sesama sangat dibutuhkan oleh Intan .Apalagi biaya untuk melakukan Radioterapi yang biayanya cukup besar. "Kita berharap setelah Radioterapi dilakukan sel tumornya bisa mati dan kaki Intan bisa mengecil sehingga Intan bisa beraktifitas normal seperti gadis remaja lainnya " ujarnya

Kondisi yang dialami oleh Intan mengundang simpatik Ketua Tim Penggerak PKK Pessel Lisda Hendrajoni dengan melihat kondisi Intan pada pekan lalu.Saat itu Lisda membawakan obat obatan Herbal guna membantu kesembuhannya." Semoga Intan bisa mendapatkan kesembuhan akan penyakitnya . Kita berharap  Intan bisa mendapatkan pengobatan dan segera sembuh" harapnya (07)