Painan,Februari --Jalan tembus Kambang Muara Labuh kembali di ajukan permohonan izin pembukaannya oleh Pemerintah Kabupaten Pessel akan transportasi warga yanh selama ini terkendala medan dan kondisi jalan yang masih berupa hutan bisa diatasi.
Bupati Pessel Nasrul Abit Mengungkapkan jalan tembus Kambang Muaro Labuh panjangnya 58 km yang melintasi Taman Nasional Kerinci Seblat( TNKS) . Namun Pemkab Pessel kembali ajukan permohonan izin kajian pembangunan jalan tembus Kambang - Muara Labuh untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
"Permohonan ini Meski sempat ditolak Kemenhut tahun 2012 lalu, tetapi kita tetap berupaya mengulang perjuangan jalan tembus Kambang - Muara Labuh kepada Menteri Kehutanan yang baru agar dikabulkan " ujarnya
Menyebutkan, permohonan izin kajian pembangunan jalan Kambang - Muara Labuh ke Kementerian Kehutanan telah diajukannya pekan lalu. Pessel, tidak pernah surut mengajukan permohonan agar izin jalan tembus yang menghubungkan dua kabupaten tersebut dikeluarkan pemerintah pusat.
"Selalu ada harapan dan peluang izin membuka jalan Kambang - Muara Labuh, namun tentu kita harus sabar soalnya banyak alasan pemerintah pusat untuk tidak mengeluarkan izin," ungkapnya
Nasrul Abit menyebutkan, jalan tembus Kambang - Muara Labuh (Kambura) selama ini berhadapan dengan sejumlah regulasi kehutanan, diantaranya menembus zona inti Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).
Tetap bersama dengan Bupati Solok Selatan akan mengajukan proposal pembangunan jalan tembus Kambang - Muara Labuh secara bersama. Proposal itu akan disampaikan kepada Menteri Kehutanan RI.
Dikatakannya, sejumlah persyaratan permohonan pembangunan jalan tembus telah dilampirkan dalam permohonan izin kajian tersebut. Sekarang Pessel menunggu keputusan resmi Menteri Kehutanan untuk memberikan izin.
Zona inti TNKS yang akan ditembus jalan tersebut telah ada solusi. Salah satunya adalah membuat jalan yang tidak mengganggu perlintasan satwa yang dilindungi.
Jalan Tembus Kambang - Muara Labuh memiliki peran strategis bagi Solsel dan Pessel. Bagi Pesisir Selatan, jalan itu sangat bermanfaat untuk pembangunan Pesisir Selatan, salah satunya pembangunan ekonominya. Kemudian jalan ini juga berperan sebagai jalur alternatif sekiranya jalan nasional lumpuh akibat bencana.
"Pessel sangat rawan bencana alam. Dibagian utara daerah ini rawan banji dan tanah longsor. Beberapa kali banjir dan longsor yang terjadi menyebabkan sebagian Pesisir Selatan terisolasi. Misalnya bencana Pasir Putih tahun 2011 lalu, dimana pasokan bahan makanan tersendat akibat jalan alternatif tidak ada," katanya.
Begitu pula dengan Solok Selatan. Bila jalan ini tereaslisasi, maka pertumbuhan ekonomi kabupaten tersebut juga ikut berpengaruh. Dari Pesisir Selatan dipasok ikan laut dan kelapa serta bahan bangunan, sementara dari Solok Selatan warga Pessel juga akan mendapatkan sayuran segar.
"Namun lebih dari itu, jalan Kambang - Muara Labuh jugaakan mendekatkan kedua kabupaten yang memiliki hubungan keturunan. Sebagian besar nenek moyang masyarakat Pessel beraal dari Solok Selatan. Dulu jalur Kambang - Muara Labuh ditempuh nenek moyang dengan berjalan kaki menembus hutan," katanya.(070