Painan, April 2015
Bidan memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususnya di daerah terpencil. Oleh karena itu, Pemkab melalui Dinas Kesehatan Pesisir Selatan melakukan penataan dan menempatan tenaga kebidanan hingga ke daerah terpencil.
“Dinas kini tengah melakukan upaya dan inovasi baru di bidang kesehatan yakni melalui penempatan bidan secara merata hingga ke daerah terpencil,†ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan, dr.Syahrizal Antoni, Kamis (23/4) di Painan.
Lebih lanjut dikatakan, tujuan penataan tersebut supaya pelayanan medis dan sosialisasi kesehatan terhadap ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dapat menyentuh langsung hingga daerah pelosok. Hingga kini, kematian bayi dan ibu melahirkan masih menjadi masalah serius. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah seperti penempatan bidan di setiap nagari, terutama daerah terpencil.
Menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu merupakan upaya yang harus dicapai dari target Millenium Development Goal's (MDGs).
Tidak saja itu, target MDGs lainnya yang harus dicapai Pemkab adalah pemberantasan kemiskinan dan kelaparan, memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya serta melestarikan lingkungan hidup.
Untuk mengejar target itu, maka kegiatan yang dilakukan adalah menurunkan angka kematian bayi menjadi 13 per 1.000 kelahiran hidup dan penurunan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup serta prevelensi gizi kurang pada balita menjadi 15,5 persen.
Sedangkan target gizi kurang pada balita yang masih berada pada posisi 17 persen, pada tahun 2014 ditargetkan bisa menjadi 15,5 persen sesuai target nasional. Ia meminta seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas yang ada agar dapat melakukan pelayanan kesehatan hingga ke tingkat paling bawah yakni kampung.
Begitu juga dengan seluruh bidan yang berada di Puskesri harus berperan aktif dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebab, mereka adalah ujung tombak pelayanan kesehatan. (03)