• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

27 Juni 2016

248 kali dibaca

Kementrian PU PERA Turunkan Tim Survei ke Pessel Lihat Kondisi Abrasi

Painan,Juni 2016.   

Ada 9 lokasi pantai yang terkena dampak abrasi parah di di Kabupaten Pessel yang membutuhkan penanganan segera .Biaya yang harus dikeluarkan untuk penanganannya mencapai Rp 294 milyar lebih.

Kawasan pantai yang parah terkena dampak abrasi itu adalah Kawasan pantai Karang Pauh Bayang,Api Api Bayang,Ujung Air, Kawasan Batu Kalang Tarusan,SDN 28 Surantih,Kambang Barat dan kawasan pantai Sumedang, Air Haji Linggo Sari Baganti,Pasir Ganting dan pantai.

Dan Kabupaten Pessel tidak mampu untuk melakukan reklamasi pantai dan membuat pengaman pantai yang permanen untuk antasi abrasi pantai tersebut, sebab untuk pengerjaannya membutuhkan biaya yang alokasinya mencapai ratusan milyar.Untuk itulah Bupati Pesisir Selatan dan beberapa SKPD terkait melakukan pertemuan dengan Mentri PU di Jakarta untuk meminta bantuan Pemerintah Pusat membantu mengatasi masalah bencana abrasi yang terjadi di Pessel. 

Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni  Sabtu(25/6) kemarin mengungkapkan pada Selasa(21/6) kemarin dirinya bersama dengan SKPD terkaid melakukan pertemuan dengan Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono dimana tujuan dari pertemuan itu adalah untuk meminta bantuan pemerintah pusat agar membantu pengantasi abrasi bencana abrasi dibeberapa kawasan pantai di Pessel 

"Dalam pertemuan itu kita menyampaikan keadaan sebenarnya yang terjadi didaerah kta kalau beberapa kawasan pantai pessel telah dilanda bencana abrasi yang telah merusak kawasan pantai Pessel dan menghancurkan beberapa unit rumah warga dan juga telah menelan korban jiwa, ujarnya

Dari pertemuan itu Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono cukup memberikan respon permintaan Pemerintah Kabupaten Pessel ini, dan terbukti pada Sabtu (25/6) kemarin  Tim Advisori Kementrian PU diutus untuk melakukan survei dan melihat langsung kondisi pantai Pessel yang terkena dampak abrasi, tim ini di Pimpin langsung oleh  Mantan Direktur Sungai dan Pantai Widagdo.

Bupati yang didampingi oleh Kepala Dinas Prasarana Sumber Daya Air (PSDA) Yusdi membawa rombongan ini melihat langsung kondisi pantai terkena dampak abrasi di Kawasan Karang Pauh yang jarak pantainya hanya sekitar 1 meter lagi dari pemukiman warga dan jarak dari jalan nasional hanya sekitar 10 meter .Selanjutnya peninjauan dilanjutkan ke Kawasan Batu Kalang Tarusan , dimana dikawasan ini adalah kawasan Wisata penyangah Kawasan Mandeh telah porak poranda akibat abrasi pantai dan telah menghancurkan jalan wisata dan beberapa rumah dan warung warung milik masyarakat.

"Kita tidak menyangka Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono cepat merespon dengan permintaan kita ini dengan menurunkan tim untuk melakukan survei langsung kekawasan pantai kita, harapan semoga setelah survei ini ada angin cerah untuk mengatasi abrasi yang sekarang ini mengancam ribuan rumah warga,"ujar Hendrajoni lebih lanjut. 

Tim Advisori Kementrian PU di Pimpin Mantan Direktur Sungai dan Pantai Widagdo mengungkapkan kalau dirinya bersama dengan tim lainnya melakukan survei kelapangan melihat langsung kondisi abrasi yang melanda Pesisir selatan. Menurutnya dirinya juga melakukan survei keberapa daerah di Sumbar lainnya dan Pessel daerah pertama yang mereka kunjungi untuk melihat kondisinya . "Kita melakukan survei melihat kondisi di lapangan terutama kawasan pantai yang terkena dampak abrasi, ujarnya 

Pada Kesempatan itu Hendrajoni juga mengungkapkan penanganan abrasi pantai dengan membuat reklamasi pantai berupa pemasangan jety dipinggiran pantai tidak akan terlaksana pemambangunannya tanpa dukungan masyarakat yang mau bekerjasama untuk membebaskan lahan mereka.

Sebab selama ini pembangunan akan menjadi lambat karena masyarakat tidak mau memberikan lahan mereka untuk dilakukan pembangunan, padahal tangungjawab lahan adalah tanggungjawab pemerintah daerah dan pembangunan itu adalah penting untuk dilaksanakan untuk kesejateraan dan keselamatan masyarakat namun warga tidak mau diajak bekerjasama. 

"Kita telah berupaya untuk mengajukan usulan untuk bisa dilakukan pembangunan segera untuk keselamatan masyarakat,namun ketika anggaran itu telah diperuntukan untuk pembangunan menjadi lambat karena kurangnya dukungan masyarakat," ujarnya 

Dijelaskannya lagi, setidaknya sudah lebih ratusan rumah rumah warga yang rusak,hanyut dan terban kelaut ribuan rumah lainnya terancam,kalau tidak segera diatasi kemungkinan besar akan banyak lagi rumah warga yang ambruk kelaut.Apalagi sebagian besar pantai yang ada itu berdekatan dengan jalan nasiona ,jadi tidak segera diatasi selain pemukiman warga yang terancam jalan nasional juga akan terancam,padahal Pessel hanya memiliki jalan satu poros tidak ada lagi jalan artenatif lainnya.

Sementara itu Kepala Dinas PSDA Yusdi mengungkapkan untuk penanganan bencana ini akan dibangun pengaman pantai secara permanen berupa pemasangan batu jety atau krib disepanjang pantai agar gelombang laut tidak lagi berdampak pda pemukiman warga .

"Untuk itulah dampak abrasi pemerintah kabupaten Pessel akan terus berusaha ke pusat untuk bisa mendapatkan alokasi dana sebab  perbaikan mengunakan APBD tidak sanggup sebab alokasi dana yang dibutuhkan sangat besar,tentu kita berharap kepemerintah pusat untuk bisa memberikan alokasikan anggarannya,"Ujarnya (07)