Painan,Mei--Kenagarian Mandeh merupakan nagari pemekaran dari kenagarian Induk yaitu Kenagarian Nanggalo pada tahun 2008 lalu. Dengan penduduk sekitar 1700 jiwa atau sekitar 500 Kepala Keluarga , yang memiliki 3 kampung yaitu Kampung Pasar, Taratak dan Koto. Kehidupan sehari harinya warga adalah nelayan,bertani dan sebagian kecilnya adalah pedagang. Ada dua jalur tansportasi masyarakat daerah ini yaitu mengunakan sarana laut memakai boat/perahu dan jalur darat dengan kondisi jalan yang masih rusak berat. Ujang (35) warga Mandeh yang setiap minggu ke Tarusan untuk membeli Sembako kepasar, mengatakan, bahwa di Nagari Mandeh hanya ada transportasi laut, transportasi darat hanya sekitar beberapa orang, itupun milik pribadi seperti sepeda motor dan tidak untuk mengangkut penumpang (ojek). Jalur darat sekitar 10 kilometer yang terbentang dari persimpangan Nagari Carocok Anau Ampang Pulai menuju Nagari Mandeh relatif tidak bisa dipergunakan pada hari itu karena hujan deras.Kondisi jalan yang rusak berat dengan permukaan jalan licin pada kondisi perbukitan dengan kultur naik turun curam membuat jalur darat tidak mungkin dilalui tanpa kendaraan khusus dengan penggerak empat roda. Perahu kayu bermesin melayani kebutuhan transportasi warga Mandeh menuju Nagari Carocok Anau Ampang Pulai dengan rute pergi pulang setidaknya sekali dalam sehari. Hal serupa juga relatif mesti dialami warga Nagari Sungai Nyalo Mudik Aie yang bertetangga dengan Nagari Mandeh. Camat Koto XI Tarusan Hadi Susilo mengungkapkan Kenagarian Mandeh sebagian masyarakatnya masih hidup dibawah garis kemiskinan.Dengan mata pencarian sebagai nelayan petani menjadia andalan masyarakat sekitar untuk menghidupi keluargannya mereka. Dinagari ini terdapat satu unit Pos Kesehatan Nagari (Poskesri) dan 2 orang bidan desa. Satu mesjid dan 2 unit mushala,satu unit sekolah dasar (SD) dan tidak ada sekolah lanjutan Pertama (SMP) . Siswa SD yang telah tamat dikenagarian ini melanjutkan SMPnya di SMP yang berada di Seui Nyalo dan para siswa itu hanya mengunakan perahu untuk transfortasi para siswa. sebagai nagari yang dekan dengan laut malasah air bersih masih menjadi kendala yang mendasar bagi masyarakat daerah ini. Masyarakat hanya memanfaatkan air perbukitan yang ada disekitar nagari ini itupun tidak memadai. Masyarakat terpaksa harus menyambungkan sumber air ini dengan memakai selang kerumah mereka masing masing . Sedangkan untuk wc atau buang hajat hanya sebagian warga yang memiliki. Mereka masih memanfaatkan pinggiran pantai sebagai sarananya. "Daerah ini telah dialiri oleh penerangan PLN semenjak tahun 2007 lalu namun untuk sinyal hp(07)