Painan, Januari 2016 - Pesisir Selatan membutuhkan penambahan sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar). Pasalnya, daerah itu memanjang dari utara ke selatan sejauh 231 kilometer.
Sementara jumlah Damkar yang ada saat ini baru sebanyak 5 unit, yang tentunya tidak mampu menjangkau wilayah yang memanjang dalam waktu singkat.
"Idealnya, setiap kecamatan memiliki satu unit Damkar. Sementara, Pessel terdiri dari 15 kecamatan. Damkar yang ada sekarang baru sebanyak 5 unit," ungkap Kepala Pelaksana BPBD Pessel, Pri Nurdin, Senin (18/1) di Painan.
Menurut Pri Nurdin, lima Damkar itu, 2 unit stand by di Kota Painan, 1 di Pos Pemadam Kebakaran Kambang, 1 di Balaiselasa dan 1 lagi di Tapan.
Sedangkan tahun ini, direncanakan penambahan satu unit Damkar untuk Kecamatan Koto XI Tarusan, tetapi batal.
Karena, usulan penambahan Damkar kepada pemerintah pusat tidak mendapat persetujuan. Dimana, tahun 2015, Pessel telah mendapat satu unit Damkar.
Dikatakan, penambahan mobil Damkar telah menjadi kebutuhan mendesak. Kalau diandalkan dari APBD jelas tidak memungkinkan, karena anggaran sangat terbatas. Makanya, diharapkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri.
Sedangkan tahun 2015, Pessel mendapat bantuan satu unit Damkar dan pembangunan gedung Damkar, dan tahun ini telah berfungsi.
Di sisi lain, pihaknya membutuhkan peningkatan kapasitas petugas pemadam kebakaran dengan pendidikan dan pelatihan. Kemudian jumlah petugas Damkar yang ada saat ini sebanyak 56 orang, kedepan juga perlu penambahan.
Lebih lanjut disebutkan, sepanjang tahun 2015 lalu terjadi 45 kasus kebakaran yang menghanguskan rumah, petak pasar, lahan perkebunan dan kendaraan. Umumnya adalah rumah yaitu sebanyak 39 unit.
"Kedepan penanganan bencana kebakaran akan dimaksimalkan baik dari sisi petugas, peralatan dan sosialisasi tentang penanggulangan kebakaran kepada seluruh lapisan masyarakat," tegasnya. (03)