• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

10 Maret 2015

361 kali dibaca

kondisi Jembatan Koto anau Tapan Rusak

Painan,Maret 2015.   

Kondisi jembatan gantung yang berada di Kampung Koto Anau Kenagarian Koto Anau Tapan Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan kondisinya rusak parah.padahal jembatan gantung itu merupakan jembatan satu satunya yang menjadi akses bagi warga membawa hasil taninya.

Pada bagian badan jembatanpapan papan penyangah sudah lapuk,dan pondasi jembatan tersebut juga tidak lagi kuat menahan badan jembatan.Warga yang melewati jembatan tersebut harus ekstra hati hati ketika melewatinya.Namun karena ketakutan tersebut warga kebanyaknya menyeberangi sungai baik secara berenang atau mengunakan perahu untuk membawa hasil tani mereka .

Walinagari Nagari Koto Anau Tapan Aripin mengungkapkan kondisi jembatan itu sudah rusak  penyebabnya karena sudah lama dibangun juga karena seringnya luapan air Batang Betung Tapan yang melintas dibawah jembatan ini.

"Panjang jembatan  tersebut lebih kurang 100 meter yang dijadikan akses oleh warga membawa hasil taninya seperti padi,sawit, karet dan hasil tani lainnya, warga terpaksa harus menyewa sampan atau perahu untuk menyeberangi sungai tentu biaya yang dikeluarkan menjadi besar," ujarnya

Dijelaskannya,warga hanya bisa menyeberangi sungai mengunakan perahu kalau kondisi sungai sedang tenang atau tidak hujan,namun ketika sudah hujan sungai Batang Betung akan meluap dan tentunya membahayakan bagi warga jika dipaksakan juga menyeberanginya. Sedangkan jalan lain tidak ada lagi , hanya jembatan ini menjadi akses satu satunya warga.

Ditambahkannya ada sekitar 500 hektar lahan warga yang berada diseberang jembatan tersebut. Lahan pertanian warga seperti lahan persawahan,kebun sawit,karet,pinang dan tanaman lainnya tumbuh subur.Jika warga harus membawa hasil taninya menyewa sampan atau perahu warga harus mengeluarkan biaya hingga ratusan ribu, padahal hasil jual pertanian seperti sawit ,karet cenderung turun/rendah sehingga warga semakin kesulitan

"Keluhan warga ini telah disampaikan ke pihak terkait,bahkan usulan untuk membantu jembatan secara permanen telah di bawa ke Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) namun hingga kini belum ada realisasinya," ujarnya

Ditambahkanya,kondisi jembatan yang parah ini  telah terjadi hampir satu tahun lebih.Biasanya jembatan ini bisa dilalui oleh kendaraan roda dua bahkan mobil bisa melintasi jembatan ini.

"Warga sangat berharap jembatan ini  perlu segera untuk diperbaiki karena jembatan ini salah satu urat nadi para petani untuk mengangut hasil panen. Jika, tidak segera diperbaiki jembatan ini semakin parah dan dapat mengangu kegiatan panen petani," akhirnya(07)