Pesisir Selatan-Konsumsi makanan berbasis pangan lokal yang kini terus dikembangkan oleh kelompok tani yang ada hendaknya terus digalakan untuk menggairahkan usaha pertanian. Harapan itu disampaikan Ketua TP PKK Pessel, Lisda Hendrajoni, Rabu (25/9).
“Ditengah serbuan makanan berbahan baku impor, imbuan ini terasa pas untuk mengembalikan kejayaan panganan yang berbahan pangan lokal, kata Lisda.
Imbauan ini menurutnya merupakan upaya untuk melestarikan pangan lokal sebagai bentuk meningkatkan penganekaragaman pangan dan komsumsi, sehingga diharapkan keanekaragaman pangan yang bersumber dari bahan-bahan pangan lokal dapat menggairahkan usaha pertanian.
Dikatakan, makanan berbasis pangan lokal terus digalakan. Bahkan pada perbagai acara dan seremonial pemerintah daerah, sajian makanan yang dihidangkan adalah berbasis lokal seperti lapek sagu, onde-onde dan gorengan yang berbahan ubi. Ternyata lebih dipilih, dan antusiasme mengkomsumsi makanan berbasis pangan lokal ini meningkat drastis.
“Makanan berbasis pangan lokal seperti lapek sagu, onde-onde, rebus ubi, rebus jagung, rendang kacang, lapek sagan perlu dihidupkan terutama pada kegiatan-kegiatan seremonial," ujarnya.
Imbauan untuk mengkomsumsi makanan berbasis pangan lokal ternyata telah bersandarkan regulasi, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan percepatan penganekaragaman komsumsi pangan bersumberdaya lokal.
Kemudian gubernur Sumatera Barat menindaklanjutinya dengan Pergub No.31 tahun 2010 dan Pemkab Pesisir Selatan mengeluarkan pula Perbup No.22 tahun 2010.
"Ya, kita berharap agar makanan berbasis pangan lokal itu terus digalakan oleh pemrintah daerah dan pihak terkait lainnya. Karena pangan lokal itu banyak tersedia di Kabupaten Pesisir Selatan," ujarnya. (03)