• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

28 Desember 2015

410 kali dibaca

Kota Painan Terima Penghargaan WTN dari Presiden Joko Widodo

Painan, Desember 2015

Kota Painan memperoleh penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) tahun 2015 kategori kota kecil dari Presiden RI, Joko Widodo. Penghargaan bergensi itu diterima Pj Bupati Pesisir Selatan, Alwis di Jakarta, Rabu (23/12) lalu.

Pada kesempatan itu Pj Bupati Alwis bersama Dandim 0311/Pessel, Letkol Inf.Joko Maryanto, Kepala Dinas Perhubungan dan Inforkom, Iqbal Rama Dipayana, Pemimpin Cabang Bank Nagari Painan, Riki Riswandi, Pemimpin Cabang BRI Painan, Ardian Hendri Prasetyo dan Kabag Humas Pemkab Pessel, Sabrul Bayang.

Alwis mengatakan, penghargaan WTcN merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat, dimana daerah ini terus memberikan kepedulian yang tinggi terhadap penataan transportasi publik.

"Kita merasa bangga dengan ditunjuknya Kota Painan sebagai salah satu kota di Indonesia sebagai penerima penghargaan WTN tahun 2015 dari Presiden. Semoga, penghargaan ini mampu dipertahankan dan ditingkatkan lagi dimasa mendatang," ujarnya.

Dikatakan, Pemkab Pessel melalui dinas terkait dan stakeholder terus melakukan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kualitas transportasi publik.

Di samping itu, melakukan pembenahan dan penataan rambu-rambu lalulintas, penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka keselamatan berkendaraan dan mematuhi aturan berlalulintas, ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan dan Inforkom Pessel, Iqbal Rama Dipayana menyatakan, penghargaan WTN tahun 2015 yang diraih Kota Painan tidak terlepas dari kerjasama semua pihak terkait serta dukungan seluruh elemen masyarakat.

Lebih jauh dijelaskan, penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. Penghargaan ini diberikan setiap tahun.

Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan, dan berbasis kepentingan publik serta ramah lingkungan mendapat pertimbangan terbesar dalam penilaiannya, ulas Iqbal. (03)