• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

16 Februari 2016

212 kali dibaca

Limau Gadang Bayu Rawan Longsor, Warga Harus Keluarkan Biaya Lebih Bawa Hasil Tani

Painan,Februari 2016.   

Tingginya curah hujan beberapa hari ini mengakibatkan beberapa ruas perbukitan di Kenagarian Limau Gadang longsor yaitu di 2 kampung yaitu Kampung Limau Limau dan Kampung Ngalau Gadang . 

 Muatan longsor belum bisa diatasi karena kondisi jalan dan medan yang menyulitkan warga untuk melakukan pembersihan lahan. Warga sangat kesulitan untuk bisa berkatifitas karen jalan penghubung hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki ataupun roda 2 dengan sangat hati hati. 

Walinagari Limau Gadang Azwir  mengungkapkan setidaknya ada 6 titik longsor yang terjadi itu telah membuat warga terisolir dan kesulitan "Saat ini masyarakat telah berusaha melakukan gotongroyong untuk membersihkan muatan longsor yang menimbun jalan sehingga aktifitas warga kembali pulih," ujarnya.

 'Kita telah melaporkan kondisi ini kepada pihak terkait untuk segera menurunkan alat berat dan membersihkan muatan longsor yang sangat menyulitkan warga untuk beraktifitas dengan lancar,'ujarnya Azwir menambahkan akibat longsor yang terjadi warga harus menambah biaya ongkos untuk bisa sampai keluar atau kenagarian tetanga,apalagi dikenagarian ini sebelumnya telah terjadi kebakaran yang menghangguskan puluhan rumah warga.

 Dan warga sekarang sedang melakukan pembangunan kembali pemukiman mereka, akan tetapi kerena longsor biaya angkut material harus ditambah. 'untuk satu sak semen warga harus menambah biaya Rp 5 ribu untuk bisa sampai kelokasi, begitu juga dengan pasir. Hal ini disebabkan kedaraan mobil tidak bisa sampai kelokasi karena jalan dipenuhi lumpur,' ujarnya 

 Bahkan warga harus mengeluarkan biaya yang besar jika harus membawa hasil pertanian mereka ke pasar. baik itu biaya angkut,ongkos dan lainnya. Dan biaya yang dikeluarkan itu tidak sepadan dengan hasil penjualan yang didapatkan Biaya yang harus dikeluarkan warga untuk membawa hasil tani mereka sekitar Rp 50 ribu bahkan bisa lebih sedangkan hasil penjualan belum tentu lebih besar. "Boleh dikata lebih besar biaya angkut ketimbang hasil. 

Untuk turun kebawah atau ke ibu kecamatan warga Limau Gadang harus merogoh kantong Rp75 ribu, itu hanya untuk ongkos, belum lagi biaya makan dan sebagainya. Demikian sulitnya sarana transportasi di nagari tertinggal itu. Belum lagi jika disebut fasilitas lainnnya, tentu banyak yang kurang," ujarnya Karena itulah warga sangat berharap perhatian dari pemerintah daerah bisa lebih diarahkan kepada daerah ini. Masyarakat sudah sering berswadaya untuk membersihkan badan jalan dari longsor.Namun kejadian serupa berupa longsor akan kembali terjadi jika curah hujan tinggi lagi. 

 "Kita berharap perbaikan jalan tersebut secara permanen bisa dilakukan,agar kesulitan warga kenagarian ini tidak lagi dirasakan ,Karena itu pemerintah, perlu melengkapi berbagai fasilitas penunjang. Misalnya jalan penghubung dari Pancuang Taba ke Limau Limau yang sangat sangat buruk Warga sangat berharap muatan longsor dan antisipasi permanen segera dilakukan ,jika hanya dibersihkan dan dilakukan pengerukan sekitar muatan longsor nantinya ketika hujan tentu kondisi yang sama akan terjadi, namun warga berharap ada pembangunan batu beronjong secara permanen disepanjang perbukitan yang rawan longsor sehingga warga tidak lagi merasa was was. 

 Sementara Camat IV Nagari Bayang Utar Asril mengungkapkan kenagarian Limau Gadang memang daerah rawan longsor.Beberapa titik dikawasan itu sering terjadi longsor dan jalan terban.Namun sejauh ini kondisi ini telah diatasi dengan baik. 'Memang ada beberapa ruas jalan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat karena jalan yang terban, ujarnya 

 Asril juga menghimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mereka ,apalagi tingginya curah hujan belakang ini ,apalagimasyarakat yang berada di zona merah bencana,yaitu sepanjang pingiran pantai, perbukitan,aliran sungai. "Untuk merelokasikan para warga kelokasi yang aman bencana dirasakan tidak mungkin, karena itu warga hendaknya selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap ancaman bencana," ujarnya (07