• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

28 Mei 2014

329 kali dibaca

Masyarakat Kesulitan Mendapatkan BBM, Biaya Jadi Meningkat

Painan, Mei ----

Imbas dari masih sulitnya mencari pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) solar bersubsidi  apalagi sejak tergangunya pasokan BBM nelayan di Kabupaten Pesisir Selatan kesulitan melaut bahkan ada kapal yang tidak bisa melaut karena ketidakadanya BBM sama sekali.

Dari pengakuan sejumlah nelayan di Pantai Cerocok Tarusan, sudah beberapa  minggu ini mereka tak melaut akibat kesulitan memperoleh pasokan solar subsidi. Karena ketersediaan BBM di Pertamina sering kosong, jika memberi BBM dikios warga nelayan tidak sanggup sebab harganya mencapai Rp 8000,-

Saripin 56 nelayan di Batu Kalang Tarusan mengungkapkan, dia tidak jadi melaut bersama teman temanya karena tidak ada BBM . Dan jika dipaksakan untuk membeli enceran di kios warga dengan harga Rp 8000 maka mereka akan  rugi sebab hasil tangkapan ikan juga sedikit.

"Tidak seimbang jika kita harus membeli BBM dengan harga Rp 8000,- sebab hasil tangkapan juga tidak seberapa akibatnya nelayan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari," ujarnya.

Dijelaskan nelayan lainnya umar  45 di Cerocok Tarusan mengungkapkan hal yang sama,  menurutnya akibat kesulitan BBM pukatnya sering tidak dioperasikan. Sebab biaya untuk mengoperasikan pukat terbilang besar. Dalam satu pukat, paling tidak tenaga tetap yang harus dipekerjakan mencapai enam orang jika ditambah dengan harga BBM yang tinggi tentu semakin sulit .

"Setiap kali mereka kelaut pasti harus dibiaya minimal untuk beli beras bagi keluarga mereka dirumah. Untuk satu kali turun melaut, biaya yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp250 ribu. Itu belum termasuk biaya operasional lainnya, misalnya makan siang dan minum, maka jika ditambah dengan biaya peningkatan beli BBM maka akan semakin sulit" jelasnya. (07)