Painan,Juli 2016.
Dampak perubahan iklim makin terasa di Pesisir Selatan. Cuaca tak menentu dari musim kemarau ke musim hujan berpotensi memicu bencana alam. Untuk itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir dan longsor.
Bersamaan dengan itu, para pejabat di lingkungan Pemkab Pessel diminta responsif dan siap siaga melakukan penanggulangan bencana.
"Jangan matikan handphone. Sebab, akan menyulitkan komunikasi dalam penanggulangan bencana," tegas Sekretaris Kabupaten Pessel, Erizon menyikapi perubahan iklim di Pessel akhir-akhir ini.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga diinstruksikan selalu bersiaga. "Tingginya curah hujan sejak beberapa hari terakhir, sangat berpotensi terjadi bencana," ujarnya.
Daerah yang memiliki garis pantai memanjang dari utara Kecamatan Koto XI Tarusan ke batas Padang hingga selatan Kecamatan Silaut Kabupaten Muko-Muko Utara, Provinsi Bengkulu, berbagai bencana bisa terjadi.
"Potensi bencana itu menjadi besar, sebab daerah ini berada di sepanjang garis pantai dan gugusan lereng Bukit Barisan. Pada garis pantai sepanjang 246,2 km itu, terdapat banyak hulu sungai dengan kemiringan tajam," ucapnya.
Selain meningkatkan kesiagaan, Sekkab mengingatkan jajarannya selalu standby dengan tidak mematikan telepon seluler untuk memudahkan koordinasi. Para camat diminta sigap memberikan laporan tertulis kepada Pemkab melalui BPBD tentang kejadian bencana di daerah masing-masing secara akurat.
"Saat ini, masih ada sejumlah camat yang memberikan laporan tertulis tentang bencana belum akurat," ungkapnya. (07)