Pesisir Selatan--Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Dani Sopian, SH, menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan daerah, khususnya melalui pemanfaatan lima Program Unggulan (Progul) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Hal itu disampaikannya terkait dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 97 tahun 2025 dengan tema nasional "Bangkit, Bersatu, Berinovasi", Selasa (28/10/2025).
Dani Sopian mengungkapkan, pemuda Pessel harus mampu menjadi motor penggerak inovasi di tengah tantangan global dan dinamika lokal.
"Pemuda Pesisir Selatan jangan hanya menjadi penonton, tapi harus aktif berperan dalam setiap inovasi daerah. Lima Progul yang dimiliki Kabupaten Pesisir Selatan bisa menjadi pijakan untuk itu," katanya.
Menurut Dani, setiap progul memiliki inovasi andalan yang bisa menjadi ruang kreatif bagi para pemuda untuk belajar, berpartisipasi, dan membangun masyarakat.
"Misalnya, Nagari KANYANG dengan inovasi Sistem Ketahanan Pangan Terpadu Mandiri (SKPTM) memberi kesempatan kepada pemuda untuk terlibat dalam pertanian modern dan ketahanan pangan," jelasnya.
Dani menambahkan, Nagari PANDAI dengan beragam inovasi pendidikan, mulai dari beasiswa untuk anak pintar, beasiswa anak miskin, insentif guru handal, hingga pendidikan inklusif berdaya saing global, menjadi lahan bagi pemuda untuk berkontribusi dalam mencetak generasi berpengetahuan luas.
"Pemuda bisa menjadi penggerak pendidikan kreatif dan inovatif di setiap sekolah dan komunitas," tuturnya.
Sementara itu, Nagari SEHAT melalui inovasi pelayanan kesehatan yang membahagiakan masyarakat, memberi ruang bagi pemuda untuk berperan dalam penyuluhan kesehatan, edukasi gizi, serta kegiatan sosial yang meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, inovasi Nagari MENGAJI dengan Gerakan Generasi Berakhlak dan IMTAQ mendorong pemuda untuk menumbuhkan karakter religius, akhlak mulia, dan kepedulian sosial.
Dani menekankan, peran pemuda di sini bukan hanya dalam kegiatan keagamaan, tapi juga sebagai agen moral yang memberi teladan bagi komunitasnya.
Sedangkan Nagari SEJAHTERA melalui GEMA PESSEL MAJU, inovasi ekonomi masyarakat di berbagai sektor, memberi peluang bagi pemuda untuk menjadi wirausahawan, inovator ekonomi kreatif, serta penggerak ekonomi lokal.
"Ini saatnya pemuda menciptakan usaha baru, mengembangkan UMKM, dan memanfaatkan potensi lokal demi kesejahteraan bersama," kata Dani.
Dani menegaskan, semangat Sumpah Pemuda 2025 harus dikaitkan dengan komitmen membangun daerah. Pemuda harus menjadi bagian dari setiap inovasi yang dijalankan pemerintah daerah melalui Progul. Tema "Bangkit, Bersatu, Berinovasi" mengingatkan pemuda agar selalu kreatif, solid, dan kolaboratif.
"Peringatan Hari Sumpah Pemuda bukan sekadar seremoni, tapi momentum untuk menanamkan semangat kreativitas, kerja keras, dan inovasi. Pemuda harus mampu membawa nilai positif bagi masyarakat luas," tegas Dani Sopian.
Dia juga mengingatkan, kolaborasi antara pemuda, pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting agar setiap inovasi Progul bisa berdampak nyata.
"Pemuda harus hadir di tengah masyarakat sebagai penghubung antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan riil masyarakat," ujarnya.
Menurut Dani, keterlibatan pemuda dalam Progul bisa berupa pengembangan teknologi pertanian di Nagari KANYANG, kegiatan edukasi di Nagari PANDAI, program kesehatan di Nagari SEHAT, penguatan karakter dan religiusitas di Nagari MENGAJI, serta inovasi ekonomi di Nagari SEJAHTERA.
Lebih jauh, Dani menekankan bahwa pemuda yang terlibat aktif akan mendapatkan pengalaman dan keterampilan yang bisa digunakan untuk karier dan kehidupan sosialnya.
"Ini adalah investasi kapasitas diri bagi pemuda, sekaligus kontribusi nyata bagi pembangunan daerah," tambahnya.
Dia juga mengapresiasi inisiatif pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang menjadikan Progul sebagai strategi pembangunan berbasis komunitas.
"Pemuda bisa belajar dari setiap program, memahami peranannya, dan memberi sumbangsih nyata dalam implementasinya," jelas Dani.
Dalam pandangannya, semangat kepemudaan harus selaras dengan nilai-nilai budaya dan lokal.
"Kita tidak bisa melepaskan pemuda dari akar budaya. Progul memberi ruang bagi pemuda untuk inovasi tanpa mengesampingkan nilai-nilai Minangkabau dan budaya lokal yang ada di Pesisir Selatan," ungkapnya.
Dani menegaskan, Progul bukan hanya program pemerintah, tetapi sarana edukasi dan pemberdayaan masyarakat. Pemuda diharapkan memahami setiap tujuan inovasi, sehingga hasilnya dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Pemuda yang kreatif dan berdaya saing akan menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan. Ini sesuai dengan semangat Sumpah Pemuda, satu tekad, satu semangat, untuk membangun bangsa dari daerah," tambah Dani lagi.
Ia pun mengajak seluruh organisasi kepemudaan, komunitas, dan pelajar di Pessel untuk berperan aktif.
"Mari kita jadikan setiap progul sebagai laboratorium inovasi bagi pemuda, untuk belajar, berkontribusi, dan bersinergi dengan pemerintah," kata Dani.
Dani menutup pernyataannya dengan harapan agar pemuda Pesisir Selatan mampu menjadi generasi unggul yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga peduli dan berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
"Semoga melalui Hari Sumpah Pemuda 2025 dengan tema "Bangkit, Bersatu, Berinovasi", pemuda Pesisir Selatan semakin solid, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global, sambil terus menguatkan lima Progul yang menjadi strategi pembangunan daerah," tutupnya.