Painan, April ----
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) hendaknya dimaknai sebagai suatu mekanisme dalam rangka menggali partisipasi seluruh komponen masyarakat yang melahirkan rasa keikutsertaan, kepemilikan dan tangungjawab dalam proses pembangunan yang diawali oleh perencanaan. "Perencanaan dalam forum musrembang mempunyai peranan penting dalam upaya pemerintah daerah untuk menyusun pembangunan tahunan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)," ujar Gubenur Sumbar Irwan Prayitno ketika membuka Musrembangda Kabupaten Pessel Senin (2/4) kemaren di Painan.
Secara substantif Musrembang untuk menyelaraskan program dan kegiatan prioritas kepada arah kebijakan prioritas pembangunan. Berdasarkan evaluasi kinerja perekonomian Sumbar tahun 2011 terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini dapat terlihat pada peningkatan PDRB atas harga berlaku dari Rp 87,22 Triliun tahun 2010 menjadi Rp 98,92 Triliun pada tahun 2011. "Begitu juga pertumbuhan ekonomi yang sungguh signifikan peningkatannya yaitu 5,93 % pada tahun 2010 meningkat menjadi 6,22 % tahun 2011 sedikit melampaui target yang terdapat dalam RPJMD yaitu 6,21 %," ujarnya.
Ditambahkannya, peningkatan pada pendapatan perkapita masyarakat Sumbar tahun 2011 sebesar Rp 20,17 Juta dibandingkan dengan tahun 2010 hanya sebesar Rp 17,96 Juta. Pertumbuhan Sumbar didukung semua komponen yaitu konsumsi rumah tangga sebesar 4,51 %, konsumsi lembaga Nirlaba 3,35 %, pemerintah 18.09 % .
Sementara itu Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit mengungkapkan pembangunan tahun 2013 dibahas dari berbagai sektor usulan Nagari yang selanjutnya dibahas ditingkat Musrembang Kecamatan hingga menghasilkan sekitar 1670 usulan kegiatan yang terangkum dalam musrenbang kabupaten ini.
"Kesemua usulan tersebut akan dianalisis menjadi kebutuhan nyata pembangunan yang direncanakan sumber pembiayaan berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan sumber pembiayaan lainnya," ujarnya.
Menurutnya, Pessel merupakan salah satu kabupaten tertinggal dari 183 kabupaten tertinggal diseluruh indonesia, dimana PDRB perkapita tahun 2011 baru mencapai Rp 10,67 juta dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,7 %,IPM 71,2.
"Tingginya jumlah penduduk miskin dan banyaknya kampung tertinggal disebabkan oleh keterbatasan infrastrutur perhubungan, rendahnya produktifitas sektor petanian, seringnya bencana alam, belum memuaskan mutu pendidikan dan pelayan kesehatan.
Ditambahkannya, Pessel sangat membutuhkan perhatian lebih karena banyak sarana dan prasarana yang baru dimulai atau mesti dilanjutkan diantaranya pembangunan jalan Pasar Baru, Alahan Panjang, Jalan Carocok Mandeh, Sungai Pisang, pembangunan peluasan pelabuhan penasahan Painan dan sarana lainnya.
"Pemkab sangat berharap Pemprov untuk mempertimbangkan usulan dalam rencana pembangunan provinsi tahun 2013,' ujarnya. (07)Â