Painan, Februari 2016
Usulan pembangunan yang disampaikan oleh masyarakat melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), harus berdasarkan kepada skala prioritas. Sebab berbagai usulan yang disampaikan, akan dijadikan sebagai acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk didanai.
Agar hal itu tercapai, maka semua usulan harus dilakukan penyaringan sebelum dilakukan pengesahan dan masuk pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan sumber dana lainya. Karena setiap rencana pembangunan harus didasari pada usulan yang disampaikan melalui Musrenbang. Berdasarkan hal itu, sehingga dapat dipastikan tidak akan bakal ada usulan pembangunan yang naik di jalan
Demikian disampaikan Bupati Pessel, Hendrajoni Senin (29/2) saat menghadiri Musrenbang di Kecamatan Sutera yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Pessel, Herfi Damson, anggota DPRD Dapil III, para kepala SKPD, Camat Sutera, Fachrudin, para walinagari dan tokoh masyarakat.
Dikatakanya bahwa selain fisik, pembangunan bidang keagamaan dan adat juga perlu mendapat perhatian. Sebab melalui upaya itu akan tercipta manusia yang takwa dan memiliki adat yang kokoh sebagai mana filosofi 'Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah.
" Selain pembangunan fisik, pembangunan sumber daya manusian (SDM), adat, dan agama juga perlu mendapat perhatian. Termasuk juga pembangunan sarana kantor Kerapatan Adad Nagari (KAN) yang tersebar di 37 Kerapatan Adad yang ada di Pessel. Karena keberadaan dan ketersediaan sarana KAN tidak boleh terabaikan, maka ini juga harus mendapat perhatian serius," ungkapnya.
Terkait besarnya anggaran yang akan diperuntukan untuk pemerintahan nagari/desa, sehingga dia mnenegaskabn agar para walinagari di daerah itu, hati-hati dalam menggunakanya.
" Saya juga meminta dan menegaskan kepada para walinagari agar hati-hati dalam menggunakan dana nagari. Sebab dengan besarnya anggaran yang akan dikelolah, maka pengawasan akan semakin ketat pula. Bila salah mengelola, bisa berdampak hukum," ingatnya.
Camat Sutera, Fachrudin dalam kesempatan itu juga menyampaikan bahwa i kecamatan itu terdapat 108 usulan yang disampaikan oleh masyarakat melalui Musrenbang nagari yang digelar sejak tanggal 1-10 Februari lalu.
" Dari 108 usulan itu ,akan dilakukan pengerucutanya sesuai dengan kebutuhan dan prioritas. Makanya kita berharap apa yang menjadi kesepakatan nanti, benar-benar yang dibutuhkan dan melalui kesepakatan yang bulat untuk diusulkan ke tingkat kabupaten," ungkapnya.
Dikatakanya bahwa sebelum Musrenbang kecamatan dilakukan, terlebih dahulu masyarakat melaksanakan musyawarah sosialisasi Musrenbang antar nagari dan kampung.
" Melalui sosialisasi Musrenbang ini, masyarakat melakukan penggalian gagasan atau penggalian potensi masing-masing nagari. Melalui hal itu, maka diperolehlah daftar gagasan yang nantinya akan menjadi usulan di saat Musrenbang sebagai mana dilakukan saat ini (kemaren red). Diharapkan melalui kesempatan ini akan lahir usulan yang berasal dari masyarakat, bukan dari pihak pemerintah," ujarnya
Salah satu contoh yang sangat dibutuhkan saat ini oleh masyarakat Sutera adalah pembangunan jembatan Timbulun.
" pembangunan jembatan Timbulun sangat penting, karena akan menghubungkan dua nagari. Ini salah satu yang dibutuhkan oleh masyaralat Sutera. Termasuk juga pembangunan atau pengembangan PPI Surantiah agar tidak ada lagi kapal nelayan yang kandas ketika akan berlabuh," harapnya menyampaikan. (05)