• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

08 Mei 2015

448 kali dibaca

Nasrul Abit: Peluang Pembangunan Jalan Kambura Terbuka

Painan, Mei 

Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menilai masih ada peluang untuk pembukaan dan pembangunan jalan tembus Kambang - Muara Labuh. Keduanya setuju untuk kembali ajukan permohonan izin kajian pembangunan jalan tembus Kambang - Muara Labuh tersebut.

Menurut Irwan Prayitno saat berkunjung ke Silaut Selasa (6/5), meski sempat ditolak Kemenhut tahun 2012, pemerintah ia berkeyakinan masih ada peluang untuk dibukanya jalan tersebut.

"Ya, masih ada peluang untuk pembukaan jalan tersebut. Yang perlu bagi kita adalah bagaimana Menteri Kehutanan mengeluarkan izin. Pemerintah kabupaten dan provinsi berupaya mengulang perjuangan jalan tembus Kambang - Muara Labuh kepada Menteri Kehutanan yang baru," katanya.

Kemudian Bupati Pessel Nasrul Abit Kamis (7/5) di menyebutkan, ia mengajukan permohonan izin kajian pembangunan jalan Kambang - Muara Labuh ke Kementerian Kehutanan. Pessel, tidak pernah surut mengajukan permohonan agar izin jalan tembus yang menghubungkan dua kabupaten tersebut dikeluarkan pemerintah pusat.

"Selalu ada harapan dan peluang izin membuka jalan Kambang - Muara Labuh, namun tentu kita harus sabar soalnya banyak alasan pemerintah pusat untuk tidak mengeluarkan izin," ungkap Nasrul Abit lagi. 

Nasrul Abit menyebutkan, jalan tembus Kambang - Muara Labuh (Kambura) selama ini berhadapan dengan sejumlah regulasi kehutanan, diantaranya menembus zona inti Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).

Menurut Nasrul Abit, zona inti TNKS yang akan ditembus jalan tersebut telah ada solusi. Salah satunya adalah membuat jalan yang tidak mengganggu perlintasan satwa yang dilindungi.

Jalan Tembus Kambang - Muara Labuh memiliki peran strategis bagi Solsel dan Pessel. Bagi Pesisir Selatan, jalan itu sangat bermanfaat untuk pembangunan Pesisir Selatan, salah satunya pembangunan ekonominya. Kemudian jalan ini juga berperan sebagai jalur alternatif sekiranya jalan nasional lumpuh akibat bencana.

"Pessel sangat rawan bencana alam. Dibagian utara daerah ini rawan banji dan tanah longsor. Beberapa kali banjir dan longsor yang terjadi menyebabkan sebagian Pesisir Selatan terisolasi. Misalnya bencana Pasir Putih tahun 2011 lalu, dimana pasokan bahan makanan tersendat akibat jalan alternatif tidak ada," katanya pada Haridman.

Begitu pula dengan Solok Selatan. Bila jalan ini tereaslisasi, maka pertumbuhan ekonomi kabupaten tersebut juga ikut berpengaruh. Dari Pesisir Selatan dipasok ikan laut dan kelapa serta bahan bangunan, sementara dari Solok Selatan warga Pessel juga akan mendapatkan sayuran segar.

"Namun lebih dari itu, jalan Kambang - Muara Labuh jugaakan mendekatkan kedua kabupaten yang memiliki hubungan keturunan. Sebagian besar nenek moyang masyarakat Pessel beraal dari Solok Selatan. Dulu jalur Kambang - Muara Labuh ditempuh nenek moyang dengan berjalan kaki menembus hutan," katanya.

Kepala Balai TNKS Wilayah III Pessel Surajiman  menyebutkan, pihaknya tidak akan melarang pembangunan Jalan Kambang - Muara Labuh sekiranya izin dari Menteri Kehutanan keluar. Namun menurutnya, hingga kini ia belum mengetahui jika menteri telah memberikan izin. (09)