Organisasi Keagamaan Miliki Peran Bentengi Masyarakat Dari Paham Paham Radikal
Painan, April--Nahdatul Ulama (NU) sebagai salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, diharapkan bisa membentengi masyarakat dari pengaruh-pengaruh radikal, atau paham-paham yang menyesatkan, termasuk juga di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Pessel, Editiawarman Selasa (7/4) saat membuka konferensi Cabang NU Pessel yang diselenggarakan di Aula pertemuan kantor Kementrian Agama (Kemenag) periode 2015-2020, mengingat semakin besarnya pengaruh paham-paham yang menyesatkan bisa merasuki masyarakat, termasuk di daerah itu.
" Tanggung jawab membentengi masyarakat dari pengaruh radikal dan paham-paham menyesatkan sebagai mana dikuatirkan saat ini, bukan saja ada pada pemerintah, tapi juga dari semua organisasi-organisasi ke agamaan yang salah satunya Nahdatul Ulama. Harapan ini disampaikan, kerena NU merupakan organisasi ulama yang didirikan oleh ulama yang juga dipimpin ulama," ungkapnya.
Dijelaskanya bahwa di Pessel organisasi NU hadir sejak tahun 2010 yang saat ini sudah memasuki periode ke dua dalam kepengurusan.
" Walau kehadiranya di Pessel masih lima tahun, namun kiprah organisasi NU dalam membentengi masyarakat serta membantu pemerintah mengawasi paham-paham yang menyesatkan di daerah ini sudah sangat besar. Ini dapat dilihat dari beberapa tindakan yang dilakukan sekaitan dengan berbagai pengaduan yang masuk dari masyarakat terhadap kelompok-kelompok yang diduga memiliki paham-paham yang menyesatkan," jelasnya.
Ditambahkanya bahwa saat ini organisasi NU di Pessel sudah memiliki sembilan Majelis Wakil Cabang (MWC) yang berkedudukan di kecamatan.
" Karena Pessel memiliki 15 kecamatan, tentu measih perlu dilakukan pembentukan sebanyak 6 MWC lagi agar memiliki perwakilan di semua kecamatan. Dengan telah terpilihnya kepengurusan untuk periode lima tahun ke depan melalui konferensi ini, maka pembentukan MWC di semua kecaman akan pula bisa tercapai," harapnya.
Konferensi Cabang NU Pessel yang juga dihadiri oleh Kakan Kemenag Pessel, Syahrul M serta para pengurus lama periode 2010-2015 itu, dihadiri oleh 64 orang peserta yang terdiri dari pengurus Cabang, utusan MWC, dari unsur kepanitiaan.
Sekretaris Cabang NU Pessel, Rinaldi mengatakan bahwa melalui konferensi yang dihadiri oleh 64 orang peserta itu, Drs Idham terpilih sebangai ketua Umum Cabang NU Pessel periode 2015-2020.
" Melalui konferensi ini, peserta yang hadir juga memilih Ky H Nanang sebagai ketua Rais Surya, serta lima orang wakil ketua lainya. Serta juga menyepakati empat orang mutatar atau penasehat, diantaranya, Kepala Kemenag Pessel, Drs Syahrul M, H Alimuddin, Drs Eraman Bhaktiar, dan H taruko," jelasnya.
Ditambahkanya bahwa untuk memaksimalkan program kerja organisasi sebagai mana juga diharapkan masyarakat dan pemerintah daerah, maka kepengurusan yang sudah terpilih dan terbentuk ini akan segera melakukan koordinasi.
" Sedangkan dalam mengembangkan kepengurusan organisasi, pengurus cabang juga telah merencanakan untuk segera membentuk kepengurusan pada kecamatan yang belum memiliki MWC. Ini ditargetkan setidaknya bisa tercapai di tiga kecamatan dari enam kecamatan yang belum memiliki MWC," tutupnya. (05)