Painan,Maret--Pelayanan Keluarga Berencana (KB) untuk kawasan Tertinggal,Terpencil dan Perbatasan (Galciltas) harus ditingkatkan karena selama ini masyarakat daerah itu pengetahuannya akan manfaat untuk ber Kb masih rendah. Terutama masyarakat kawasan pantai dan gunung (kawasan tertinggal)
"Untuk mengalakan program Keluarga Berencana (KB) terutama di kawasan Galciltas perlu adanya upaya yang cukup keras oleh pihak terkait agar program ini mampu menekan tingginya pertumbuhan masyarakat," ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Rabu (25/3) di Painan pada acara puncak pembekalan bulan kreatifitas lini lapangan tingkat Provinsi Sumbar tahun 2015di GOR Zainir Zen.
Menurutnya Salah satu penyebab tingginya angka kelahiran di daerah tertinggal yakni kawasan Pesisir dan perbukitan dipicu tidak sampainya informasi KB ke Pasangan Usia Subur. Oleh sebab itu Pemprov Sumbar dan BKKBN punya program untuk menyediakan satu PL KB tiap jorong atau kampung dan program itu sedang berjalan
Dan belum terjamah informasi Keluarga Berencana (KB) di kawasan itu angka kelahiran pada kawasan masih tinggi. Agar informasi KB sampai ke pinggir pantai dan gunung, Pemprov Sumbar menargetkan seluruh jorong segera memiliki Pendamping Lapangan (PL) KB dan Pessel dukung penuh program tersebut.
"Salah satu penyebab tingginya angka kelahiran di daerah tertinggal yakni kawasan Pesisir dan perbukitan dipicu tidak sampainya informasi KB ke Pasangan Usia Subur. Oleh sebab itu Pemprov Sumbar dan BKKBN punya program untuk menyediakan satu PL KB tiap jorong atau kampung dan program itu sedang berjalan," katanya
Kepala BKKBN Dan PP Provinsi Sumbar Nofrizal mengungkapkan kegiatan pembekalan kreatifitas lini lapangan tingkat Provinsi Sumbar mengangkat tema dengan semangat dan kreatifitas lini lapangan kita perkuat pengelolaan program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga menuju Sumbar Sejatera.
Dimana peranan PL yang ada sekarang ini mencapai 800 orang yang diambil disetiap nagari/desa dengan harapan program KB ini bisa menyentuh disetiap lini sehingga penyuluhan dan imformasi kepada masyarakat bisa sampai dan menyentuh langsung pada masyarakat. "Sebelumnya jumlah PL KB hanya sekitar 200 orang sehingga upaya maksimal pengalakan program KB tidak maksimal sehingga KB dinilai tidak berhasil ," ujarnya(070