Painan, Oktober ----
Menjaga kelestarian pesisir pantai dari hantaman gelombang, abrasi serta luncuran lumpur dari daratan, merupakan tanggung jawab bersama. Langkah ini juga dapat dilakukan melalui pelestarian hutan mangrove. Sedangkan bagi kawasan pantai yang tidak memiliki hutan mangrove, dapat pula melalui penanaman.
Di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), hutan mangove yang masih terjaga dan tumbuh secara alami terdapat di kawasan Mandeh dan Sungai Nyalo di Kecamatan Koto XI Tarusan, Teluk Betung di Kecamatan Batang Kapas, dan di pantai Sumedang Kecamatan Ranah Pesisir.
Agar pada kawasan-kawasan pesisir pantai yang tidak memiliki hutan mangrove juga terjaga kelestarianya. Sehingga pemerintah daerah (Pemda) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) terus melakukan penanaman secara bertahap.
Kepala Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) DKP Pessel, Zaitul Ikhlas mengatakan bahwa pelestarian hutan mangrove sangat penting dilakukan oleh masyarakat.
"Di Pessel hutan mangove yang masih terjaga dan tumbuh secara alami, terdapat di kawasan Mandeh dan Sungai Nyalo di Kecamatan Koto XI Tarusan, Teluk Betung di Kecamatan Batang Kapas, dan di pantai Sumedang Kecamatan Ranah Pesisir. Agar semua pesisir pantai di Pessel terjaga kelestarianya di masa datang. Sehingga secara bertahap dilakukan penanaman magrove oleh pemerintah," ujarnya.
Dijelaskanya bahwa tahun 2013 ini sebanyak 10 ribu batang mangrove ditanam pada dua lokasi yakni Nyiur Melambai dan Sungai Tunu Barat Kecamatan Ranah Pesisir. Tanaman pengaman bibir pantai ini pelestarian dan penanamanya dilakukan oleh kelompok masyarakat (Pokmas) di dua lokasi itu. (07)