• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Pemkab Pesisir Selatan Sambut Positif Program Konservasi Terumbu Karang di Sungai Pinang

11 September 2025

586 kali dibaca

Pemkab Pesisir Selatan Sambut Positif Program Konservasi Terumbu Karang di Sungai Pinang

PESISIR SELATAN — Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memberikan apresiasi tinggi kepada PT. Angkasa Pura Indonesia Bandara Internasional Minangkabau (BIM) yang menggelar kegiatan konservasi bahari bertajuk *Injourney Reevolution Coral Heritage* di Pantai Dina Ceker, Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kamis (11/9/2025).

Kegiatan ini terlaksana berkat kolaborasi PT. Angkasa Pura Indonesia BIM bersama Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang, Sanari Dive Center, Pemerintah Provinsi Sumbar, serta Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan.

Pemkab Pesisir Selatan melalui Kepala Dinas Pariwisata, Suhendri, menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT. Angkasa Pura Indonesia serta seluruh pihak yang berperan dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, langkah ini sangat berarti bagi daerah, tidak hanya untuk memperbaiki ekosistem laut, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar turut menjaga dan melestarikan terumbu karang.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, kami menyampaikan terima kasih atas inisiatif dan dukungan semua pihak. Kegiatan ini bukan sekadar memulihkan kondisi alam, tetapi juga menanamkan nilai penting bahwa menjaga laut adalah bagian dari tanggung jawab bersama, sekaligus mendukung mata pencaharian masyarakat pesisir,” kata Suhendri.

Manager PT. Angkasa Pura Indonesia BIM, Dony Subardono, menjelaskan kegiatan konservasi ini merupakan bagian dari peringatan satu tahun berdirinya Angkasa Pura Indonesia. Namun, lebih dari itu, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi dampak langsung bagi pelestarian terumbu karang di kawasan wisata bahari Mandeh.

“Melalui kegiatan ini kami ingin melestarikan terumbu karang yang ada, sehingga wisata bahari meningkat dan kekayaan maritim kita semakin sehat,” ungkapnya.

Selain memperbaiki kondisi ekosistem laut, kegiatan ini juga menghadirkan inovasi berupa pemanfaatan material sisa peralatan produksi Angkasa Pura InJourney. Bahan yang tidak lagi digunakan, kini dialihfungsikan menjadi media transplantasi karang, seperti rak besi empat persegi, rumah gadang bagonjong, dome kerangka besi, hingga media *web spinner*.

Kepala BPSPL Padang, Rahmat Irfansyah, dalam kesempatan itu memaparkan kondisi terumbu karang Indonesia yang kian memprihatinkan. Ia menyebut hanya 22 persen dalam kondisi baik, 6 persen sangat baik, sementara sisanya rusak akibat pemanasan global maupun praktik penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.

“Melalui program ini, BPSPL bersama multi stakeholder berupaya memperbaiki kondisi tersebut. Kita harus mengimbangi tekanan terhadap laut dengan langkah-langkah nyata seperti konservasi bersama,” jelas Rahmat.

Kegiatan *Injourney Reevolution Coral Heritage* ini turut dihadiri Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Sumbar Dony Hendra, Wali Nagari Sungai Pinang Dasmen, Pimpinan Sanari Dive Center Samsuardi, Branch Comm & CSR Dept Head Bandara Sutan Syarif Kasim II Afri Erizon, Tim Gurila Angkasa Pura Indonesia, Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan, Kepala Kantor Bea Cukai IASS, AKT Manager Minangkabau, Pertamina Patra Niaga, Ketua BKK, serta para undangan lainnya.