Painan, April --- Pemkab Pesisir Selatan melakukan sosialisasi bahaya dan cara pencegahan Penyakit Difteri kepada masyarakatnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan (Pessel) Syahrizal Antoni di Painan, mengatakan, untuk lebih efektifnya, sosialisasi dilakukan ke sekolah-sekolah, mulai Pendidikan Usia Dini (PAUD) hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sosialisasi penyakit Difteri penting dilakukan keseluruh wilayah hingga pelosok kampung agar masyarakat aman dari penyakit berbahaya bagi anak-anak hingga usia 15 tahun.
"Kami juga menyurati seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Pesisir Selatan agar dapat menangani penyakit tersebut sesuai prosedur dan melaporkan setiap warga jika ada yang terjangkit Difteri, " katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Syahrizal Antoni, mengatakan, kabupaten itu termasuk salah daerah yang rawan terhadap ancaman penyakit Difteri.
Hal tersebut disebabkan oleh secara geografis kabupaten itu berbatasan langsung dengan Kota Padang dan Kabupaten Muko-Muko (Provinsi Bengkulu) serta Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi).
"Setiap hari banyak warga ke luar dan masuk Pesisir Selatan dari Kota Padang dan daerah tetangga tersebut. Maka itu kita harus mewaspadai agar kabupaten ini bebas dari bakteri penyakit tersebut, " katanya.
Ia menyebutkan Difteri dapat menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan dan terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius yang dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani.
Ada dua jenis bakteri yang dapat menyebabkan Difteri yaitu Corynebacterium diphtheriae dan Corynebacterium ulcerans. Sedangkan masa inkubasi atau saat bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul penyakit tersebut umumnya dua hingga lima hari. (04)