• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

06 Mei 2015

253 kali dibaca

Pemkab Pessel upayakan warga Kampung Tuo segera menikmati penerangan listrik

Painan, Mei 2015.    

Sebanyak 500 KK di Kampung Tuo, Kecamatan Silaut, Pesisir Selatan hingga kini belum menikmati penerangan listrik. Padahal, Kampung Tuo adalah kampung yang dihuni pertama kali oleh warga Silaut. Hal itu diungkapkan tokoh masyarakat Silaut, Sariyanto dihadapan Bupati Nasrul Abit, Selasa (5/5).

Menurutnya, begitu besar harapan masyarakat terhadap listrik, maka rumah mereka telah dipasangi instalasi listrik. Namun sayang, hingga kini, tiang dan kabel listrik di kampung itu belum juga dipasang.

"Kami berharap agar pemerintah daerah mendesak PLN membangun jaringan listrik ke Kampung Tuo yang merupakan kampung pertama yang dihuni warga Silaut," ujarnya.

Di samping itu ia juga mendesak pemerintah segera menuntaskan persoalan tapal batas Sumbar-Bengkulu, tepatnya Pesisir Selatan-Muko Muko.

"Mendagri harus secepatnya membuat peraturan tentang tapal batas dua provinsi bertetangga itu. Sedangkan kami tetap menjadi situasi yang kondusif di sepanjang tapal batas," tandasnya.

Harapan warga yang disampaikan tokoh masyarakat itu ditanggapi langsung Nasrul Abit. Ia menegaskan, persoalan warga Kampung Tuo yang belum menikmati listrik akan segera ditangani bersama 43 kampung terpencil lainnya di Pessel.

"Hingga kini, Pessel masih memiliki sebanyak 43 kampung terpencil yang belum mendapat penerangan listrik. Itu akan kita tuntaskan paling lambat tahun 2016," ucapnya.

Kemudian soal tapal batas Sumbar-Bengkulu, pihaknya sudah meminta Mendagri segera menerbitkan peraturan. Sebenarnya, tapal batas Sumbar-Bengkulu telah tuntas tahun 1995 lalu. Namun ada oknum tertentu yang tidak mengakuinya sehingga muncul gejolak.

"Warga Pessel sendiri, khususnya yang bermukim di tapal batas yaitu Kecamatan Silaut tetap menjaga situasi yang kondusif dan memelihara hubungan yang baik dengan warga daerah tetangga," terangnya. (03)