Painan, April 2015
Kabupaten Pesisir Selatan kembali memvalidasi jumlah masyarakat yang rawan tsunami dan bencana alam lainnya.Berdasarkan jumlah kecamatan maka ada 11 Kecamatan rawan stunami. Kemudian tercatat sekitar 212 ribu jiwa atau 99.978 kepala keluarga tinggal di zona merah (rawan) Stunami. Sementara untuk mitigasi bencana daerah itu berhadapan dengan infrastruktur evakuasi yang mulai rusak.
Kepala BPBD Pessel Prinurdin Selasa (7/4) menyebutkan sebelas kecamatan itu yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti, Air Pura, Lunang dan Silaut. Sedangkan kecamatan yang dianggap aman dari tsunami karena jaraknya jauh dari pinggir pantai yakni Bayang Utara, Basa Ampek Balai Tapan, Ranah Ampek Hulu Tapan, Pancung Soal.
Menurut Pri Nurdin untuk meminimalisir risiko dari bencana, maka secara bertahap Pemkab Pessel membangun jalur evakuasi di sebelas kecamatan tersebut. Pembangunan diprioritaskan pada daerah sangat rawan tsunami. "Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah terus berupaya membangun tempat jalur evakuasi, namun jumlahnya masih belum memadai dan perlu penambahan," katanya.
Selain itu, beberapa ruas jalan kabupaten yang dapat difungsikan sebagai jalur evakuasi hingga kini masih berada dalam kondisi rusak dan butuh peningkatan serta pemeliharaan. Menurutnya, keberadaan jalur evakuasi sangat penting guna memperlancar akses transportasi dalam upaya untuk penyelamatan warga jika terjadi gempa besar yang berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
"Kondisi ruas jalan kabupaten yang ada saat ini sudah banyak yang rusak dan butuh perbaikan serta peningkatan agar memudahkan warga untuk," katanya.
Beberapa ruas jalan kabupaten yang telah dilakukan pembangunannya sejak beberapa tahun terakhir dengan memakai hotmix yakni Koto XI Tarusan, Bayang, IV Jurai, Batangkapas, Sutera, Lengayang, Ranah Pesisir, Linggo Sari Baganti dan Pancung Soal. Untuk meminimalisir dampak buruk bencana itu juga, maka pemkab setempat telah membuat peta-peta jalur evakuasi bagi daerah rawan tsunami dan terus menggiatkan sosialisasi kepada warga.Termasuk telah memasang sirine tsunami di pesisir selatan.
Disebutkan, untuk sementara pendekteksi gempa dan tsunami BPBD Pessel sampai saat ini masih bekerjasama dengan Provinsi Sumbar. " Pengadaan alat ini sangat mahal, tidak cukup jika diambil dari anggaran APBD," terang Pri Nurdin. tutupnya.(09)