Painan, Nopember 2013.
Kepala pelaksana BPBD, Doni Gusrizal mengungkapkan, penanganan saat terjadi bencana juga sangat penting dilakukan, seperti halnya mengungsikan korban bencana, menyiapkan tempat penampungan sementara (evakuasi) serta melaporkan kejadian bencana demi penyelamatan warga dari bencana.
Untuk melakukan hal tersebut perlu adanya informasi awal dari warga tentang kejadian atau bencana, tidak saja bencana besar, tetapi juga bencana berskala kecil. Dengan adanya informasi tersebut, pemerintah daerah melalui dinas terkait dapat menentukan langkah apa yang akan diambil.
Sedangkan bagi anggota KSBN yang berada di masing-masing nagari dapat melakukan penanganan awal atau pertolongan pertama saat terjadi bencana. Sistem informasi yang tepat dan cepat tentang prediksi terjadinya bencana untuk mitigasi juga perlu dilakukan.
Demikian pula dengan koordinasi lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk penanggulangan bencana. Disebutkan, saat ini ada sebanyak 4.400 anggota KSBN tersebar di 182 nagari. Sebagian kecil diantara anggota KSBN itu sesuai dengan anggaran yang tersedia sudah dilatih sesuai dengan tugas dan fungsinya di lapangan.
Disamping itu, Pemkab Pessel telah membuat peta kerawananan bencana sesuai dengan karakteristik dan tingkat kerawanan pada masing-masing nagari. Dari peta itu dapat dilihat data tingkat kerawanan sesuai karakteristik dan penanganan yang akan dilakukan saat bencana terjadi bencana.
"Tujuan apel siaga, simulasi gempa dan tsunami adalah untuk mengetahui kesiapan anggota KSB serta personil lainnya dalam menghadapi resiko bencana," tukasnya.(07)