Painan, Desember ----
Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengusulkan dana Rp13,2 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pengembangan pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Lunang Silaut, tahun 2012.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pesisir Selatan, Zefnihan ketika dihubungi di Painan, Sabtu (17/12) mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan pembangunan pada pusat KTM Silaut yang terletak di wilayah paling ujung kabupaten itu atau sekitar 230 kilometer dari pusat kabupaten (Painan).
Dana dari APBN tahun 2012 akan digunakan untuk pembangunan jalan ke Silaut VI, pasar dan beberapa infrastruktur pusat perkotaan lainnya, ujar Zefnihan. Sementera dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten tahun 2012, akan dialokasikan Rp2,5 miliar. Dana dari kabupaten yang disebut sebagai sharing atau pendamping program itu akan digunakan untuk pengembangan pembangunan kawasan yang berada diluar pusat KTM, seperti halnya peningkatan jalan menuju usaha perekonomian masyarakat dan lainnya.
Hingga tahun 2011, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI telah mengucurkan dana untuk pembangunan sarana prasarana fisik dan infrastruktur dasar pada pusat KTM itu mencapai Rp29,97 Milliar. Sedangkan dana sharing dari kabupaten dan provinsi Sumatera Barat Rp13,33 miliar. Dari jumlah dana yang dialokasikan tersebut belum sepenuhnya dapat menjawab kebutuhan infrastruktur pokok yang harus ada pada kawasan pusat KTM Lunang Silaut.
Pembangunan KTM Lunang Silaut sudah dimulai sejak tahun 2008 setelah kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke daerah itu pascagempa tahun 2007. Diawali dengan penyusunan Master Plan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi (P2MKT) Kementerian Tenaga Kerja dan transmigrasi, hingga kini pembangunannya telah menghabiskan biaya Rp43,3 miliar.
Kata Zefnihan, program pengembangan wilayah pembangunan KTM merupakan solusi dalam upaya percepatan pembangunan kawasan transmigrasi. Program tersebut diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan menjadikan kabupaten ini keluar dari daerah tertinggal.
Dengan pengembangan kota yang dikenal dengan KTM, diharapkan masyarakat akan cepat bangkit dari keterpurukan, baik ekonomi maupun sarana dan prasarana. Zefnihan menyebutkan, percepatan pembangunan ekonomi di daerah memang menjadi salah satu tujuan program transmigrasi selain pengentasan masyarakat dari kemiskinan dan mengatasi masalah penyebaran penduduk.(04)