Pesisir Selatan-Tahun 2020, Kabupaten Pesisir Selatan menerima Dana Alokasi Khusus (DAK) terbesar di Provinsi Sumatera Barat. DAK itu akan dimanfaatkan untuk berbagai program dan kegiatan pembangunan fisik. "Kalau hanya mengandalkan Dana Alokasi Umum (DAU) saja, maka Pessel akan berkembang lambat, pembangunan seadanya saja, untuk itu kepala perangkat daerah mesti pintar melobi ke Jakarta," kata Bupati Hendrajoni, Rabu (25/9)..
Demikian dorongan yang selalu disampaikan Bupati Hendrajoni kepada para kepala perangkat daerah di lingkup Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan agar mampu menggaet anggaran di Kementerian sebanyak-banyaknya.
Terbukti pada tahun 2020, Kabupaten Pesisir Selatan menjadi kabupaten paling besar mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dari berbagai Kementerian di Provinsi Sumatera Barat.
"Ya, Pessel dapat Rp 147 miliar DAK fisik, dan Alhamdulillah paling banyak diantara kabupaten/kota di Sumbar. Hal itu tidak terlepas dari perjuangan kita ke pemerintah pusat," ucapya.
Menurut Hendrajoni upaya dan kegigihan bupati dan kepala perangkat daerah mengajukan proposal memang harus dilakukan. Mengingat terbatasnya APBD Pessel.
"APBD Pessel hanya Rp 700 miliar yang bisa dipakai untuk program dan kegiatan, selebihnya belanja rutin. Kita harus melakukan terobosan agar mampu menggaet anggara di pusat," ucapnya
Dengan anggaran yang hanya sebesar itu maka tidak mungkin untuk menggerek kemajuan daerah lebih kencang. Namun, upaya dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat direspon dengan baik.
"Tentu dengan anggaran yang hanya sebesar itu, maka tidak mungkin untuk menggerek kemajuan daerah lebih kencang. Namun, upaya dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat direspon dengan baik," kata bupati lagi. (03)