• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

08 Januari 2016

295 kali dibaca

Pessel butuh pembangunan irigasi permukaan di sawah tada hujan

Painan, Januari 2016 - Pemkab Pessel berharap agar pemerintah pusat melalui kementerian terkait kembali mengalokasikan dana untuk pembangunan sarana dan prasarana irigasi permukaan untuk meningkatkan produktifitas pertanian di lahan tadah hujan.

“Sejauh ini, Pessel masih memiliki hamparan sawah tadah hujan, sehingga produksi di lahan seperti itu tidak maksimal. Oleh karena itu, kita berharap pada pemerintah pusat supaya kembali membangun irigasi permukaan," kata Kadis Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pessel, Afrizon Nazar didampingi Kabid Sarana dan Prasarana, Jupriwal kemarin.

Menurutnya, sawah tadah hujan yang tersebar di daerah itu memang sulit mendapatkan pengairan. Oleh sebab itu, tahun 2015 lalu melalui DAK dibangun beberapa irigasi permukaan.

Kegiatan tersebut berada di areal Keltan Cempaka Putih Api Api, Keltan Sub Energi Kelok Koto Langang Sungai Liku, Keltan Bina Sehat Sungai Tangah dan Keltan Tandikek Air Jambu. Dimana, areal milik keltan itu tidak punya sumber air irigasi teknis.

Dijelaskan, sarana dan prasarana yang dibangun adalah pompa, rumah pompa dan jaringan ke areal persawahan. Sedangkan kapasitas bak penampungan 21 kubik dengan total dana Rp 792 juta.

Diterangkan, irigasi permukaan adalah penerapan irigasi dengan cara mendistribusikan air ke lahan pertanian dengan cara gravitasi (membiarkan air mengalir di permukaan lahan pertanian).

Metode ini merupakan cara yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Irigasi permukaan yang cenderung tidak terkendali umumnya disebut dengan irigasi banjir atau irigasi basin yaitu merendam lahan pertanian hingga ketinggian tertentu dengan jumlah air yang berlebih. (03)