Painan,Juni ---- Kabupaten Pesisir Selatan mendapat program pengembangan desa pesisir tangguh (PDPT) untuk tiga nagari (desa adat) yang berada di pesisir pantai kabupaten itu dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indoensia (RI) mulai tahun ini.
Kepala Dinas Perikanan Kelautan Pesisir Selatan, Edwil Noer di Painan Jumat mengatakan, program tersebut hanya di tempatkan di 16 kabupaten/kota dari 254 daerah yang berada di sepanjang pesisir pantai di Indonesia.
"Kita salah satu dari 16 kabupaten/kota yang berada di pesisir pantai di Indonesia mendapat sasaran PDPT tahun ini. Mudah mudahan tahun depan dari tiga nagari di daerah ini yang mendapat program itu bisa bertambah pada tahun berikutnya, " kata ia.
Program tersebut kata ia, akan dilaksanakan secara berkelanjutan selama lima tahun ke depan dengan tujuan agar nagari-nagari tersebut tangguh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana yang datang dari laut.
Bentuk kegiatan yang akan dikembangkan dari program itu di tiga nagari yang menjadi sasaran tersebut ada lima macam yang bersifat memberi penguatan kelembagaan dalam menghadapi berbagai ancaman, terutama bencana alam yang datang dari laut.
Tiga nagari tersebut yakni Sungai Tunu Barat, Niur Melambai Pelangai dan Pelangai. Ketiganya terletak di Kecamatan Ranah Pesisir yng berjarak sekitar 76 kilometer dari Painan (ibu kabupaten).
Sedangkan lima pembinaan penguatan yang akan diterapkan pada masyarakat di tiga nagari itu terdiri dari bina manusia, bina lingkungan, bina usaha, bina kelembagaan, dan bina kesiap siagaan masyarakat.
Masyarakat dibina dalam bentuk kesiapsiagaan sesuai dengan tingkat kerawanan pada masing-masing nagari yang berada pada daerah ancaman bencana dari laut.
Selain itu pada nagari yang mendapat sasaran tersebut akan dibangun pondok atau posko informasi, menanam pohon pengaman pantai seperti Cemara laut dan membangun jalan evakuasi yang layak untuk dilewati masyarakat jika bencana dari laut tersebut datang.
Kegiatan yang akan berkelanjutan selama lima tahun kedepan tersebut semua berbentuk fisik yakni sarana penunjang untuk penyelamatan masyarakat dari ancaman bencana. Pelaksanaan kegiatan itu dilakukan nagari bersama tim pemberdayaan.
Pada tahun pertama ini pemerintah menyediakan dana penunjang yakni bantuan langsung masyarakat (BLM) dan pembangunan sarana fisik sebesar Rp 460 juta per nagari.
"Kita berharap program ini bisa memberikan manfaat besar bagi masyarakat pesisir pantai yang menjadi sasaran program tersebut dan tangguh dalam mengadapi bencana, " ujar ia.(04)