Pesisir Selatan, 15 Agustus 2018--Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan, dituntut mampu melakukan inovasi dan berbagai terobosan-terobosan. Upaya itu bertujuan agar penerapan model pelayanan ramah anak di tingkat Puskesmas bisa terwujud di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).
Harapan itu disampaikan, karena sebagai kabupaten yang tengah gencar melakukan percepatan untuk menuju layak anak, peran itu ada pada Puskesmas, sesuai dengan fungsinya sebagai lembaga pertama dalam memberikan pelayanan pemenuhan hak kesehatan anak. Serta juga peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, pemulihan.
Demikian dikatakan Asiten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat sekretariat daerah kabupaten (Setdakab) Pessel, Gunawan pada pembukaan kegiatan advokasi penerapan model pelayanan ramah anak pada Puskesmas Rabu (15/8) bertempat di Hotel Triza Painan.
Kegiatan advokasi yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Pessel tersebut, mendatangkan narasumber dari Asisten Deputi (Asdep) Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan Bidang Tumbuh Kembang Aanak, Hendra Jamal's, dan Kabid Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan, Syahnez Alamudi, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
" Bila seluruh Puskesmas dapat menyelenggarakan upaya pemenuhan hak kesehatan terhadap anak, atau yang dikenal dengan Puskesmas Layak Anak (PLA), maka seluruh permasalahan kesehatan akan dapat teratasi dan terpenuhi. Dari itu kepada kepala Puskesmas sebagai unjung tombak, diminta memiliki inovasi dan berbagai terobosan agar langkah-langkah untuk menuju Puskesmas layak akan tersebut bisa tercapai di Pessel nantinya," harap Gunawan.
Disampaikanya bahwa anak sebagai generasi masa datang harus dirangsang memiliki mental yang tangguh, berkepribadian baik, serta juga memiliki daya saing.
" Untuk mencapai harapan itu tidak saja bisa dilakukan secara sendiri oleh jajaran Dinas Kesehatan melalui Puskesmas. Tapi membutuhkan dukungan dan peran aktif dari semua elemen. Diharapkan melalui upaya ini, Pessel juga dapat mewujudkan daerah ini sebagai kabupaten yang layak anak. Sebab salah satu adalah melalui penerapan pelayanan Puskesmas ramah anak ini," terangya.
Kepala Dinsos P3A Pessel, Emirda Zizwati melalui Kepala Bidang (Kabid) Perempuan dan Perlindungan Anak, Eva Susanti menjelaskan bahwa kegiatan advokasi itu dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman tantang langkah-langkah pengembangan Puskesmas dengan pelayanan ramah anak, serta menyamakan persepsi.
" Melalui pelayanan ramah anak ini, maka terwujud pemenuhan hak anak atas kesehatan dan kesejahteraan yang merupakan salah satu indikator dalam pencapaian kabupaten layak anak sebagai mana diharapkan," katanya.
Disampaikanya bahwa kegiatan yang dihadiri oleh 45 orang peserta itu, sengaja mendapatangkan berbagai elemen-elemen terkait. Diantaranya dari unsur TP PKK kabupaten, Dinas Sosial, Kominfo, Kemenag, IDI, IBI, lembaga masyarakat peduli kesehatan anak, kepala Puskesmas se Pessel, forum anak daerah, dan pengurus Osis
" Agar percepatan penerapan model pelayanan ramah anak di Puskesmas bisa tercapai di daerah ini, sehingga selain mendatangkan narasumber dari Dinas PPA Provinsi Sumbar dan Dinsos P3A Pessel, kita juga mendatangkanya dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak, Hendra Jamal's," imbuhnya. (05)
Foto Aisten I Bidang Pemerintahan dan Kesrah Setdakab Pessel, Gunawan saat membuka acara advokasi penerapan model pelayanan ramah anak di Puskesmas Rabu (15/8) di Hotel Triza Painan.