• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

16 Desember 2011

583 kali dibaca

Pessel Hanya Mampu Eksploitasi Ikan 13 Ribu Ton Pertahun

Painan, Desember ----

Nelayan Kabupaten Pesisir Selatan, baru mampu mengeksploitasi komoditi prikanan laut di daerah itu sekitar 13.758 ton per tahun dari 95.000 ton potensi yang dimiliki per tahun. Kepala Dinas Kelautan dan Prikanan, Edwil Noer di Painan kemarin mengatakan, masih minimnya produksi ikan yang dihasilkan nelayan di kabupaten ini disebabkan oleh banyaknya persoalan antara lain keterbatasan modal dan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki nelayan itu sendiri.

Untuk mengeksploitasi komoditi yang ada sangat diperlukan permodalan dan SDM yang andal. Dua hal itu bukan berarti tidak ada tetapi jumlahnya masih sangat terbatas,  ujar Edwil. Kabupaten ini merupakan salah satu daerah yang berpotensial sebagai pemasok komoditi prikanan laut di Sumatera Barat dan provinsi tetangga lainnya. Namun dari sekian banyak Komoditi prikanan yang ada dikabupaten ini baru sebagian kecil yang mampu di eksploitasi.

Dari 234 kilometer garis pantai yang memanjang dari selatan ke utara kabupaten itu memiliki berbagai jenis prikanan laut seperti ikan tuna, kerapu, madang, kakap, hiyu, selar, kembung, tembang, Tenggiri, tongkol, ayam ayam dan lainnya.

Untuk mengeksploitasi ikan-ikan itu, hingga kini masih banyak nelayan yang menggunakan alat tangkap ikan tradisional seadanya seperti sampan (perahu kecil) tanpa motor. Sehingga, disamping menguras tenaga para nelayan, peralatan yang serba manual ini juga sangat berdampak terhadap minimnya hasil tangkapan.

Sebagai salah satu daerah pemasok ikan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan, Pemerintah kabupaten setempat kedepannya akan melakukan berbagai upaya yang mampu menjawab semua persoalan tersebut.

Diantara upaya itu, memberikan peluang bagi nelayan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha dari sektor perbankan yakni pada Bank Pembangunan Rakyat (BPR) Samudera. Bank itu adalah milik Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan yang dikelola oleh Dinas Kelautan dan Prikanan setempat. Upaya lainnya seperti, memperbanyak jumlah alat tangkap ikan dengan menggunakan motorisasi (perahu motor) bagi nelayan dan pemasangan rumpon di perairan laut kabupaten itu.

Selama ini usaha-usaha tersebut sudah mulai dikembangkan oleh pemerintah melalui dinas terkait, namun baru sebagian kecil yang dapat terpenuhi. Kita akan terus berupaya untuk meningkatkan penghasilan nelayan dari laut ini. Kedepannya bagaimana komoditi perikanan laut Pesisir Selatan bisa menembus pasar dunia dengan kualitas yang bagus,  ujar Edwil.(04