Pesisir Selatan--Guna mendorong serta juga meningatkan kepercayaan konsumen untuk membeli hasil produksi petani sesuai harga pasar, pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultuta dan Perkebunan (Distanhortbun) lakukan pemetaan atau pengelompokan kawasan berbasis potensi.
Kepala Distanhortbun Pessel, Nusirwan dengan dengan didampingi Kepala Bidang (Kabit) Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH), Alfiyendri mengatakan Kamis (26/9) bahwa pihaknya terus melakukan dorongan kepada masyarakat petani di daerah itu agar memiliki kawasan sentra produksi.
"Langkah ini mesti dilakukan agar Pessel memiliki kawasan-kawasan produksi unggulan sesuai dengan potensi yang dimiliki. Sebab pola ini akan memberikan dampak keuntungan bagi petani dalam mendapatkan jaminan pasar," katanya.
Diungkapkanya bahwa khusus perkebunan kelapa sawit, potensi besarnya ada di Kecamatan Airpura, Pancungsoal, Basa Ampek Balai, Ranah Ampek Hulu, Lunang dan Kecamatan Silaut.
Sedangkan produksi padi berada pula dibagian tengah hingga utara yang meliputi kecamatan Linggo Sari Baganti, Ranahpesisir, Lengayang, Sutera, Batangkapas, IV Jurai, Bayang dan Koto XI Tarusan.
"Sedangkan khusus tanaman sayur-sayuran, ada di bagian timur yang meliputi sebagian Kecamatan Bayang, dan Kecamatan Bayangutara. Karena potensi itu, sehingga dua kecamatan ini kita tetapkan sebagai sentra sayuran di Pessel," ujarnya.
Dijelaskanya bahwa jenis sayuran yang dikembangkan di dua kecamatan itu adalah bawang merah, col, markisa, tomat, cabai, buncis, dan lainya.
"Berbagai jenis sayuran itu bisa dikembangkan, sebab kecamatan Bayang dan Bayangutara berada pada daerah ketinggian dengan iklim yang dinggin, serta curah hujan tinggi. Potensi pengembangan lahan sayuran di dua kecamatan ini mencapai 5000 hektare," tutupnya. (05)