• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

28 Desember 2011

605 kali dibaca

Pessel Kurang Stok darah

Painan, Desember ----

Stok darah yang tersedia di Unit Tranfusi Darah (UTD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Zein Painan, Pesisir Selatan Sumatera Barat (Sumbar) belum sanggup memenuhi kebutuhan pasien RSUD tersebut untuk transfusi.
Direktur RSUD M Zein Painan, Syahrizal Antoni didampingi penanggungjawab UTD, Yulfetni di Painan kemarin mengatakan, kebutuhan pasien RSUD itu akan darah mencapai 20 - 25 kantong perhari.

Stok darah kita yang terkumpul dari pendonor hanya separoh dari kebutuhan pasien transfusi setiap hari yakni 10 kantong. Untuk memenuhi kebutuhan itu terpaksa pasien mencari pendonor sendiri di luar UTD kita,  ujar Yulfetni.
Menurut Yulfetni, minimnya stok darah di UTD RSUD M Zein Painan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Selama ini umumnya, pendonor asal Polisi Pamong Praja (Pol PP), Kepolisian dan TNI dari Kodim setempat.

Kekurangan stok darah di kabupaten ini sudah berlangsung sejak lama karena pendonor masih jarang, permintaan selalu tinggi,  kata ia. Minimnya stok darah di UTD RSUD ini menyebabkan banyaknya keluarga pasien yang membutuhkan transfusi kewalahan mencari pendonor ke daerah lain, bahkan banyak bermunculan pendonor bayaran.

Yulfetni menyebutkan, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan aktivitas pendonor darah bayaran tersebut karena pihak keluarga pasien transfusi yang membutuhkan sudah menyetujui. Kita hanya bisa melakukan pengecekan terhadap layak atau tidaknya darah itu untuk dilakukan transfusi. Tapi untuk melarang orang tersebut menjual darahnya tidak ada hak kita,  kata Yulfetni.

Untuk satu kantong darah (250 cc), biasanya pendonor bayaran mematok harga Rp200 ribu sampai Rp300 ribu, yang paling mahal adalah golongan AB yakni Rp300 ribu perkantong karena golongan darah tersebut termasuk sulit.
Diharapkan, kedepannya ada kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darahnya sehingga kebutuhan masyarakat akan darah khususnya di kabupaten ini dapat terpenuhi karena setetes darah bisa bermanfaat bagi kehidupan orang.
Kemudian, sosialisasi pihak terkait tentang pentingnya donor darah ini kepada masyarakat juga perlu ditingkatkan,  ujarnya.(04