Painan, Mei 2015
Pesisir Selatan anggarkan Rp100 juta untuk kegiatan Mandeh Joy Sailing 2015. Dana itu dipersiapkan untuk konsumsi akomodasi dan berbagai keperluan selama kegiatan tersebut. Mandeh Joy Sailing dilaksanakan bersamaan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo pada 16 Mei 2015.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Pessel Gunawan Selasa (12/5) kepada Haridman menyebutkan, meski pendanaan terbatas panitia penyambutan presiden dan Mandeh Joy Sailing 2015 berkeyakinan kegiatan ini akan berlangsung dengan baik.
Tahun 2014 yang lalu kegiatan Mandeh Joy Sailing telah terselenggara dengan baik. Peserta terpukau menyaksikan keelokan wisata bahari Pessel. Pelayaran ketika itu menggunakan kapal yang disediakan panitia. Peserta terdiri dari para pecinta wisata bahari dan alam di Indonesia, pers, produser film, Dantamal. Mereka menyebut, Kawasan Mandeh raksasa wisata yang sedang tidur.
Konsep kunjungan presiden 16 Mei mendatang juga dikemas dengan Mandeh Joy Sailing. Pelayaran wisata ke kawasan Mandeh tersebut akan dimulai dari Teluk Bayur dan merapat di Pelabuhan Carocok Koto XI Tarusan.
"Namun peserta Joy Sailing kali ini sangat berbeda dengan tahun lalu karena pesertanya selain presiden juga para menteri. Kita berharap saat berlayar nanti cuaca bersahabat," katanya pada Haridman.
Disebutkannya, Kawasan Mandeh adalah raksasa pariwisata yang sedang tertidur. Perjalanan dari Pelabuhaan Teluk Bayur menuju Pelabuhaan TPI Carocok Koto XI Tarusan dipastikan membuka mata peserta pelayaran. "Keindahan Mandeh luar biasa. Peserta bakal terpesona dengan keindahan lautan, airnya tenang dan pulau-pulau dikungkung teluk," katanya lagi pada Haridman.
Sebelumnya Menteri PPN / Bappenas Andrinof Chaniago menyebutkan, lde pelayaran wisata ini sebetulnya timbul dari diskusi kecil – kecilan yang dilakukan oleh beberapa panitia untuk mengadakan perjalanan menggunakan kapal laut sambil melihat potensi wisata yang ada di Sumatera Barat, khususnya di Mandeh Kabupaten Pesisir Selatan. Mandeh dipilih karena telah masuk dalam Rippnas dan RPJMN.
"Masih rendahnya angka kunjungan wisata ke Indonesia dibandingkan kunjungan wisata di negara – negara lainnya membuat kita semua berupaya menemukan solusi kawasan wisata baru. Salah satu yang belum tergarap itu adalah kawasan Mandeh, jadi jami ingin melihat langsung potensi tersebut," katanya.
Disebutkannya, kawasan Mandeh tidak ada duanya, namun selama ini belum tergarap. Sejumlah prasarana belum ada disana misanya akses jalur darat yang representatif, hotel dan lain sebagainya. Sumbar perlu mengotimalkan potensi wisata ini.
“Perlu upaya keras untuk menjadikan Kawasan Mandeh menjadi primadona wisata di Indonesia, mulai dari perencanaan pembangunan dan promosi. Pengembangan wisata bukan semata – mata tanggung jawab dari pemerintah saja, peranan investor,pengusaha dan masyarakat juga dibutuhkan," katanya ke Haridman.
Tambahnya, Mandeh perlu sentuhan dan penggelolaan dengan baik. Dan kegiatan Mandeh Joy Sailing diharapkan media, produser film dapat membantu ikut mempromosikan wisata Pessel.
Sementara itu Bupati Pesisir Selatan Nasrul Abit menyebutkan, kabupaten Pesisir Selatan saat ini telah menjadi tujuan wisatawan lokal. Namun tujuan wisatawan baru sebatas ke Bukit Langkisau, Pantai Carocok Painan, Jembatan Akar, sementara Kawasan Mandeh belum jadi tujuan. Penyebabnya adalah jalan menuju kekawasan itu masih belum tuntas.
Kegiatan ini adalah kesempatan bagus bagi pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan untuk mengenalkan potensi wisata. Kedepan wisata Mandeh bisa mendapat perhatian lebih. Sementara itu, terkait jalan dari Mandeh- Sei Pisang Padang menurut rencana selesai tahun depan.
Selanjutnya Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pessel Yoski Wandri mengatakan, menghadapi berbagai kunjungan maka Pemkab memberikan berbagai jenis pelatihan diantaranya pelatihan dive guide. Latihan dive guide diberikan kepada pemuda setempat. (09)