• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

13 Maret 2015

255 kali dibaca

Pessel Tekan Angka Kemiskinan Melalui Program KB, Terdata 23.399 PUS Tidak Ikut KB

Painan, Maret 2015.   

Pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera barat (Sumbar) terus melakukan penekanan pertumbuhan penduduk. Upaya itu dilakukanya melalui peningkatan kesadaran bagi pasangan usia subur agar ikut program Keluarga Berencana (KB).

Sebab berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat, ternyata keluarga yang memiliki jumlah tanggungan banyak adalah penyumbang tertinggi angka kemiskinan.

Wakil Bupati Pessel, Editiawarman mengatakan kepada pesisirselatan.go.id Jumat (13/3) di Painan bahwa di daerah itu terdata sebanyak 75.103 pasangan usia subur (PUS). Tapi dari jumlah itu yang ikut program KB hanya sebanyak 51.704 PUS.

Karena memiliki jumlah anak yang banyak merupakan salah satu penyebab kemiskinan bisa terjadi dalam keluarga, sehingga mereka yang tergolong pada PUS yang tidak ikut program KB, akan dijadikan sebagai sasaran program.

" Dari 75.103 PUS di Pessel, yang ikut program KB hanya  sebanyak 51.704 pasangan. Berdasarkan data itu, sehingga yang belum ikut ber KB ada sebanyak 23.399 PUS. Dari total yang tidak ikut KB itu, sebanyak 16.230 pasangan adalah mereka yang berasal dari keluarga miskin dan perlu mendapat penanganan khusus," katanya.

Dijelaskanya bahwa para pasangan usia subur yang belum ikut program KB itu, tersebar di 15 kecamatan yang ada.

Mereka itu rata-rata berada di perkampungan sulit atau jauh dari pusat informasi.  Saat ditemui dilapangan, mereka rata-rata memiliki anak lebih dari empat orang.

" Berdasarkan fakta itu, sehingga dapat disimpulkan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya angka kemiskinan di Pessel, memang disebabkan oleh besarnya tanggungan kepala keluarga akibat memiliki banyak anak, sementara pendapatanya kecil," ujarnya.

Lebih jauh dijelaskan bahwa saat ini angka kemiskinan Pessel masih berada dikisaran 8,6 persen dari total jumlah penduduk sebanyak 564 ribu jiwa.

" Mereka yang berada pada kelompok KK miskin itu, tinggal di rumah tidak layak huni yang jumlahnya diperkirakan sebanyak 3 ribu unit pula," tutupnya. (05)