Painan, Mei ---- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan mengimbau masyarakat setempat untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan tidur (terlantar) menjadi lahan pertanian dan perkebunan.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura Peternakan dan Perkebunan, Pesisir Selatan Afrizon Nazar, kemarin, di Painan mengatakan, khusus lahan perkebunan dan pertanian, daerah ini memiliki 77 ribu hektar lahan potensial yang belum tergarap (terlantar).
Lahan tidur tersebut berada hampir di seluruh kecamatan yang ada. Lahan itu kebanyakan gambut atau rawa, ditambah sawah tadah hujan.
"Kita memiliki sekitar 120 ribu hektar lahan yang berpotensi untuk perkebunan dan pertanian. Dari luas itu hanya sekitar 43 ribu hektar yang baru digarap, selebihnya masih lahan tidur, " kata Afrizon.
Dari total lahan tidur itu, 30 ribu hektare di antaranya berpotensi untuk komoditi kelapa sawit, 10 ribu hektar untuk kakao, serta 13 ribu hektare lainnya berpotensi sebagai perkebunan karet.
Selain sawit, Karet dan Kakao, komoditi perkebunan lainnya yang bisa dikembangkan untuk optimalisasi lahan tidur tersebut seperti tanaman kopi, gambir, kelapa, Nilam dan pala.
Sementara untuk lahan kering yang tidak mendapat aliran irigasi lancar dapat ditanami, jagung, kacang kacangan, ubi ubian, jenis sayuran dan lainnya.
Lahan tidur potensial tersebut berada di Kecamatan Lengayang seluas 8.163 hektar, Ranah Pesisir 9.998 hektar, Linggo Sari Baganti 9.020 hektare, Pancung Soal 7.732 hektar, Basa Ampek Balai Tapan 10.347 hektar.
Kemudian Batangkapas 6.067 hektar, Koto XI Tarusan 4.712 hektar, Ampek Nagari Bayang Utara 1.329,5 hektar, Bayang 1.062 hektar, IV Jurai 897,2 hektar dan Lunang Silaut sekitar 9.734 hektar.
Kata ia, lahan-lahan itu akan memiliki nilai ekonomi tinggi bagi masyarakat sekitar, jika jenis komoditi yang ditanam sesuai dengan struktur tanah.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan tersebut, sejak beberapa tahun terakhir pemerintah terus mengupayakan bantuan bibit tanaman perkebunan seperti bibit pala, kakao, karet dan gambir.
"Kita berharap berbagai bantuan bibit tersebut dapat dimanfaatkan secara baik oleh masyarakat penerima untuk menjadikan lahan produktif sehingga mampu mendongkrak lajunya pertumbuhan ekonomi petani itu sendiri, " ucap ia.(04)