• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

05 Desember 2013

445 kali dibaca

Polres Catat Titik Rawan Kecelakaan Lalin Pessel

Painan, Desember 2013.    

Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Selatan (Pessel) mengatakan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di wilayah kabupaten itu tercatat sebanyak 12 titik.

Kepala Satuan Polisi Lalulintas (Kasat Lantas) Polres Pessel Inspektur Satu (Iptu) Anindhita Rizal di Painan, kemarin, mengatakan, semua titik rawan itu terdapat disepanjang jalan raya lintas barat Sumatera di kabupaten itu, mulai perbatasan Pessel-Kota Padang di Kecamatan Koto XI Tarusan hingga perbatasan Pessel-Kabupaten Muko-Muko, Provinsi Bengkulu.

Diantara titik tersebut yakni jalan nasional mulai Pasar Tarusan hingga perbatasan Padang. Di jalan tersebut terdapat ramai kendaraan roda dua, anak-anak sekolah dan banyak tikungan serta aliran sungai.

"Sebagian besar jalan ini berada di pinggir bukit dan aliran sungai. Antara aliran sungai dengan ruas jalan masih banyak yang belum memiliki pagar pembatas. Selain itu pada ruas jalan banyak terdapat jembatan yang berada di tikungan, " katanya.

Kondisi serupa juga terdapat pada ruas jalan dari Kecamatan IV Jurai-Bayang. Hanya saja bedanya, pada lokasi IV Jurai-Bayang tidak memiliki bukit dan aliran sungai.

Ruas jalan di Kecamatan Batangkapas-batas IV Jurai terdapat banyak tikungan dan jurang karena berada di bukit. Pada ruas jalan ini juga, tepatnya di Bukit Pulai Batangkapas kerawanan kecelakaan lalulintas terjadi akibat licinnya badan jalan saat musim hujan karena tanah bukit dan air masuk ke badan jalan.

Di Kecamatan Sutera-Ranah Pesisir kerawanan terjadi akibat ramainya anak sekolah dan jalan yang lurus dan datar sehingga pengendara seringkali memacu kecepatan kendaraannya.

Sepanjang jalan Ranah Pesisir-Kecamatan Linggo Sari Baganti, kerawanan kecelakaan lalulintas terjadi disebabkan oleh sebagian ruas jalan berada di kawasan bukit-bukit sehingga banyak ruas jalan berliku liku.

Dari Kecamatan Pancung Soal terdapat dua titik rawan yakni dari Pasar Indrapura-batas Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan. Kerawanan terjadi karena jembatan yang masih sempit dan banyaknya binatang peliharaan masyarakat seperti sapi yang berkeliaran di jalan raya.

Di Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan kerawanan terdapat disepanjang jalan lintas barat Sumatera yang berada di kecamatan itu. Jalan lurus dan datar memancing pengemudi untuk memacu kecepatan kendaraan, sementara jumlah kendaraan roda dua cukup ramai.

Tingkat kerawanan juga terjadi di Kecamatan Lunang hingga perbatasan Muko-Muko Bengkulu diantaranya disebabkan oleh banyaknya terdapat jalan berliku liku dan tikungan tajam.

Selain itu, pasar-pasar tradisional yang dimiliki oleh setiap kecamatan di kabupaten itu berada di sepanjang jalan nasional. Hal tersebut juga salah satu penyebab rawannya terjadi kecelakaan lalulintas.(04)