• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm

25 September 2012

845 kali dibaca

PROGRAM KB DIPRIORITASKAN PADA DAERAH TERPENCIL

Painan, September 2012


Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan memprioritaskan pelayanan program keluarga berencana (KB) gratis di kabupaten itu pada kawasan tertinggal, terpencil dan perbatasan.
"Selama ini pengetahuan masyarakat di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan itu masih minim tentang pengetahuan akan manfaat KB, maka itu program ini lebih kita tingkatkan pada daerah tersebut, " kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Nagari, KB dan Perempuan, Mawardi Roska di Painan, Senin.
Daerah yang menjadi prioritas tersebut seperti Kecamatan Lunang, Silaut dan sebagian kecil di Kecamatan Sutera, Lengayang, Batangkapas, IV Nagari Bayang Utara dan Koto XI Tarusan.
Kata ia, untuk menggalakkan program KB di daerah tersebut, pemkab harus berupaya lebih keras lagi sehingga mampu menekan tingginya angka pertumbuhan penduduk yang cukup signifikan.
Pada daerah tersebut selain sulitnya akses transportasi, angka kemiskinan masyarakat yang tinggal di daerah itu juga terbilang cukup tinggi.
Dari pelayanan KB yang digiatkan atas kerja sama Badan Koordinator Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi, TNI, Dinas Kesehatan dan pihak terkait lainnya di Kecamatan Silaut dan Lunang pekan lalu, hasilnya cukup baik.
"Antusias masyarakat untuk datang ke posko KB yang dibuka pada dua kecamatan itu terlihat cukup tinggi, dengan maksud memasang berbagai alat kontrasepsi dari program tersebut, " kata ia.
Dari data Dinas terkait, jumlah peserta KB di Kecamatan Lunang sebanyak 93 akseptor terdiri dari peserta Implant 82 orang, pil 1 orang dan kondom 10 orang. Sementara di Silaut peserta implant sebanyak 80 orang, suntik 40 orang dan kondom 72 orang.
Menurut ia, secara keseluruhan kesadaran masyarakat di kabupaten itu dalam memanfaatkan berbagai alat kontrasepsi dari program tersebut cukup bagus yakni mencapai 17.836 pasangan usia subur (PUS) pada akhir tahun 2011 dari target yang ditetapkan tahun itu sebanyak 17.097 PUS.
Akseptor yang digunakan PUS yakni IUD, MOW, MOP, Implant, Suntikan, PIL dan Kondom. Dari berbagai jenis akseptor tersebut, yang terbanyak dimanfaatkan peserta adalah suntikan yakni 10.059 sedangkan PIL 4.265 dan Implant 2.984.(04