Pesisir Selatan – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan resmi memulai pelaksanaan Program Nagari Sehat, salah satu dari lima program unggulan Bupati Hendrajoni dan Wakil Bupati Risnaldi Ibrahim.
Sebagai langkah awal, sebanyak 40 nagari di 15 kecamatan ditetapkan sebagai Nagari Sehat percontohan tahun 2025.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Agustina Rahmadani menyampaikan, program ini melibatkan seluruh kepala puskesmas dan lintas sektor terkait untuk menjalankan berbagai kegiatan strategis, seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), penanganan anak zero dose (belum pernah menerima imunisasi), serta peningkatan cakupan imunisasi secara menyeluruh.
Dalam rangka mewujudkan Program Nagari Sehat ini Dinas Kesehatan menetapkan 16 indikator utama untuk penilaian yaitu :
1. Setiap nagari mempunyai 1 Pustu
2. Setiap nagari mempunyai 1 sarana olah raga
3. Seluruh anggota keluarga dipantau kesehatan melalui CKG
4. Keluarga mengikuti program KB
5. Persalinan ibu hamil di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
6. Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap
7. Bayi mendapatkan ASI Eksklusif
8. Pertumbuhan Balita di pantau (pencegahan & penanggulangan kasus stanting)
9. Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
10. Penderita hipertensi dan DM yang berobat secara teratur
11. Penderita gangguan jiwa berat diobati dan tidak ditelantarkan
12. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
13. Keluarga sudah menjadi anggota JKN
14. Peluarga memiliki akses / menggunakan sarana air bersih
15. Keluarga memiliki akses / menggunakan jamban keluarga
16. Keluarga memiliki pengelolaan sampah sesuai standar
“Program ini kita laksanakan secara lintas sektor dan lintas program. Semua kepala puskesmas sudah digerakkan dan berkoordinasi dengan camat, wali nagari, dan kader kesehatan di nagari masing-masing,” kata Agustina, Senin (4/8/2025).
Ia menjelaskan, selain pelibatan sektor layanan kesehatan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi pembentukan Nagari Sehat di masing-masing lokasi percontohan.
Nagari ini akan menjadi ujung tombak dalam mendata capaian indikator nagari sehat di setiap nagari sebagai dasar pelaksanaan intervensi yang terukur dan bertahap.
“Dari pendataan indikator kesehatan nagari sehat itulah kita lakukan intervensi sesuai kebutuhan nagari. Target kita lima tahun seluruh nagari bisa menjalankan konsep ini. Tapi kalau berjalan lancar, bisa saja dalam tiga tahun semua nagari sudah menerapkannya,” jelasnya.
Menurut Agustina, meskipun program ini dimulai dengan 40 nagari, namun antusiasme nagari lainnya cukup tinggi.
Ia menyebut, nagari lain juga bisa mengikuti langkah nagari percontohan secara mandiri. Ia optimis percepatan implementasi di 182 nagari di Pesisir Selatan sangat mungkin terjadi.
“Kalau satu nagari dijadikan contoh dan berhasil, nagari lain pasti akan ikut. Dengan begitu, percepatan sangat mungkin dilakukan, dan layanan kesehatan bisa lebih dekat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” tutupnya.