• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Ramah Lingkungan, DLH Pessel Tingkatkan Sosialisasi Penggunaan Tas Pandan

28 September 2019

255 kali dibaca

Ramah Lingkungan, DLH Pessel Tingkatkan Sosialisasi Penggunaan Tas Pandan

Pesisir Selatan--Karena ramah lingkungan, sosialisasi penggunaan  tas pandan sebagai pengganti kantong kresek, terus ditingkatkan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Ligkungan Hidup (DLH) Pessel, Jumsu Trisno mengatakan kepada penulis pesisirseatan.go.id Sabtu (28/9).

"Untuk menjaga lingkungan agar terbebas dari pencemaran sampah yang berasal dari limbah plastik, kami akan terus  mensosialisasikan tas pandan sebagai pengganti kantong kresek di daerah ini," katanya.  

Dia menjelaskan bahwa tas pandan yang terbuat dari tumbuhan daun berduri yang banyak ditemui dipekarangan rumah warga di daerah itu, dapat digunakan warga untuk berbelanja ke pasar.

Diungkapkanya bahwa pengurangan pemakaian kantong kresek dengan cara beralih ke tas pandan, bukan saja memberikan keuntungan terhadap pelestarian lingkungan dari limbah plastik yang tidak bisa mengurai.

"Tapi juga akan memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat yang memiliki usaha kerajinan tangan tas pandan. Berdasarkan dua keuntungan itu, sehingga sosialisasi penggunaan tas pandan, dan berbagai bentuk keranjang lainya yang berasal dari daun-daunan yang kuat dan tahan lama, akan terus kami lakukan," katanya.

Dia menambahkan bahwa sosialisasi itu sesuai dengan kebijakan Kementeri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), untuk menjadikan Indonesia bebas sampah.

Menurutnya, berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah pusat. Antara lain dengan mengeluarkan UU Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah serta PP Nomor 81 Tahun 2013 tentang Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga.

"Jika kita memiliki komitmen mengganti kantong kresek dengan tas pandan, maka secara berangsur akan mengurangi sampah di Pessel. Tas pandan juga tahan lama, bila telah usang dan tidak terpakai, bisa diolah pula menjadi pupuk kompos," tutupnya. (05)