• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Ritme Sirkadian: Jam Biologis Tubuh yang Mengatur Hidup Kita

16 Oktober 2025

585 kali dibaca

Ritme Sirkadian: Jam Biologis Tubuh yang Mengatur Hidup Kita

Pernah merasa sangat mengantuk pada jam-jam tertentu, lalu justru merasa segar kembali di malam hari? Atau merasa lapar di waktu yang sama setiap hari? Hal-hal seperti ini bukan sekadar kebiasaan, melainkan pertanda bahwa tubuh Anda sedang mengikuti sebuah sistem alami yang disebut ritme sirkadian.

Ritme sirkadian adalah sistem pengatur waktu internal dalam tubuh manusia. Ia bekerja seperti jam biologis yang memengaruhi kapan kita tidur, bangun, merasa lapar, fokus bekerja, hingga kapan tubuh paling efektif dalam memperbaiki dirinya sendiri. Meski tidak terlihat, ritme ini memiliki dampak besar pada kesehatan fisik dan mental kita.

Di era modern yang penuh dengan pencahayaan buatan, aktivitas tanpa henti, dan pola hidup tak teratur, ritme sirkadian sering kali terganggu. Padahal, ketika ritme ini tidak berjalan sebagaimana mestinya, tubuh kita bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari kelelahan, susah tidur, hingga risiko penyakit kronis.

Apa Itu Ritme Sirkadian?

Ritme sirkadian adalah jam internal tubuh yang mengatur siklus 24 jam berbagai fungsi biologis kita. Kata “sirkadian” berasal dari bahasa Latin circa yang berarti “sekitar” dan diem yang berarti “hari.” Dengan kata lain, ritme ini mengatur proses dalam tubuh yang berulang setiap hari secara teratur.

Sistem ritme sirkadian dikendalikan oleh bagian otak yang bernama suprachiasmatic nucleus (SCN), yang terletak di dalam hipotalamus. SCN bertindak sebagai pusat kendali jam biologis tubuh. Ia menerima sinyal cahaya dari mata dan menyesuaikan fungsi tubuh berdasarkan perubahan antara siang dan malam.

Ketika mata kita terpapar cahaya alami, SCN akan menekan produksi hormon melatonin—hormon yang menimbulkan rasa kantuk—dan membantu tubuh tetap terjaga. Sebaliknya, ketika cahaya meredup saat malam hari, produksi melatonin meningkat, memicu rasa mengantuk dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.

Bagaimana Ritme Sirkadian Bekerja dalam Tubuh?

Ritme sirkadian mengatur berbagai aspek penting dalam tubuh, termasuk:

  • Siklus tidur dan bangun: Inilah yang membuat kita merasa mengantuk di malam hari dan terjaga di pagi hari.
  • Produksi hormon: Melatonin, kortisol, insulin, dan berbagai hormon lainnya diproduksi pada waktu yang berbeda dalam sehari.
  • Suhu tubuh: Biasanya suhu tubuh paling rendah terjadi pada dini hari, dan meningkat pada sore hingga malam.
  • Tekanan darah dan denyut jantung: Berfluktuasi sepanjang hari mengikuti kebutuhan aktivitas fisik dan istirahat.
  • Metabolisme dan pencernaan: Tubuh lebih siap mencerna dan menyerap makanan di siang hari dibanding malam.

Jam biologis ini tidak bekerja secara kebetulan. Misalnya, pada pagi hari, tubuh meningkatkan produksi hormon kortisol untuk membantu kita bangun dan fokus. Siang hari adalah saat otak kita berada pada tingkat kewaspadaan tertinggi, cocok untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi. Sore hingga malam adalah waktu terbaik untuk aktivitas fisik karena suhu tubuh dan kekuatan otot berada pada puncaknya.

Sebaliknya, menjelang malam, tubuh mulai memproduksi melatonin, memperlambat detak jantung, dan menurunkan suhu tubuh untuk mempersiapkan tidur. Ketika malam semakin larut, tubuh masuk ke fase tidur terdalam, di mana proses pemulihan fisik dan mental terjadi.

Apa yang Terjadi Jika Ritme Sirkadian Terganggu?

Gangguan ritme sirkadian dapat terjadi akibat banyak faktor. Gaya hidup yang tidak selaras dengan pola alami tubuh seperti begadang, sering berpindah zona waktu (jet lag), atau bekerja shift malam dapat menyebabkan ketidakseimbangan ritme biologis.

Beberapa dampak yang bisa dirasakan ketika ritme sirkadian terganggu antara lain:

  • Gangguan tidur, seperti insomnia atau sulit tidur nyenyak
  • Penurunan energi dan produktivitas pada siang hari
  • Masalah konsentrasi dan suasana hati, termasuk kecemasan atau depresi
  • Penurunan sistem imun, yang membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi
  • Risiko gangguan metabolik, seperti diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa gangguan ritme sirkadian kronis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan bahkan kanker.

Bagaimana Cara Menjaga Ritme Sirkadian Tetap Seimbang?

Untungnya, kita bisa melakukan banyak hal untuk menjaga ritme sirkadian tetap sehat dan seimbang. Kuncinya adalah konsistensi dan menjaga sinyal lingkungan (seperti cahaya, makanan, dan aktivitas) agar sejalan dengan kebutuhan biologis tubuh.

Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:

  1. Tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, termasuk akhir pekan. Konsistensi membantu tubuh menyesuaikan siklusnya.
  2. Paparkan diri pada cahaya alami di pagi hari, seperti berjalan di luar rumah setelah bangun tidur. Ini membantu “mengatur ulang” jam tubuh.
  3. Hindari cahaya biru dari layar gadget di malam hari, karena bisa menghambat produksi melatonin.
  4. Jangan makan terlalu malam, karena pencernaan berjalan lebih lambat di malam hari dan bisa mengganggu kualitas tidur.
  5. Lakukan aktivitas fisik secara teratur, idealnya pada siang atau sore hari.
  6. Ciptakan lingkungan tidur yang mendukung, seperti suhu kamar yang sejuk, lampu yang redup, dan suasana yang tenang.

Jika kamu bekerja malam atau sering berganti shift, sangat penting untuk tetap menjaga waktu tidur yang konsisten meskipun berbeda dari orang kebanyakan. Gunakan tirai gelap dan masker mata untuk membantu tidur di siang hari, dan hindari kafein menjelang waktu tidur.

Dalam dunia modern yang penuh tekanan dan gangguan, menjaga ritme sirkadian bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan mengenali pola alami tubuh dan menyesuaikan gaya hidup kita, kita bisa memanfaatkan kekuatan dari jam biologis ini untuk hidup lebih sehat, produktif, dan bahagia.