• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Salido Saribulan, Nagari Tiga Jenis Durian

30 Agustus 2022

744 kali dibaca

Salido Saribulan, Nagari Tiga Jenis Durian

Besarnya potensi tanaman buah seperti durian, menjadi salah satu peluang bagi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) untuk menjadikannya sebagai salah satu pendongkrak perekonomian masyarakat, disamping juga terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hingga saat ini potensi besar itu masih berjalan dengan sendirinya karena belum begitu mendapatkan sentuhan melalui program-program pemerintah yang bisa memberikan keuntungan lebih, baik bagi masyarakat, maupun bagi daerah sendiri.

Salah satu nagari yang memiliki potensi besar tanaman buah durian di Pesisir Selatan saat ini adalah Nagari Salido Saribulan, di Kecamatan IV Jurai.

Nagari yang juga terkenal dengan sumber Pembangkit Listik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) itu, sekarang sudah menjadi salah satu nagari yang diburu oleh masyarakat dan para pedagang dari berbagai daerah untuk mendapatkan buah durian.

Saat dikunjungi penulis beberapa waklu lalu, nagari yang berjarak sekitar 10 kilometer dari Painan ibukota Kabupaten Pessel itu, kehidupan masyarakatnya terlihat damai dan tentram, serta juga ramah dengan andalan perekonomiannya sebagai petani dan pekebun pemilik lahan.

"Hingga saat ini ekonomi andalan masyarakat di Nagari Salido Saribulan ini adalah petani dan juga pekebun. Namun sebagian besarnya adalah berkebun dengan tanaman unggulannya durian, disusul dengan kopi," ungkap Indra Bhakti 35, kepada penulis saat berkunjung.

Dijelaskannya bahwa pohon durian yang tumbuh dan berkembang saat ini rata-rata ditanam oleh orang tua-tua dulu. Sebagian besar dari mereka itu sudah meninggal dunia.

"Menanam durian merupakan salah satu kearifan lokal yang dimiliki oleh orang tua-tua dulu di nagari ini. Karena menjadi budaya atau kearifan lokal, sehingga tidak ada keluarga yang tidak memiliki batang durian di nagari ini. Kalaupun tidak memiliki lahan yang luas sehingga berhektar-hektar, setidak-tidaknya ada sebanyak 5 batang. Makanya bagi kami di kampung ini, tidak harus membeli durian pula bila ingin memakan durian, terutama sekali disaat musim durian," katanya.

Indra Bhakti yang juga aktif sebagai penggiat wisata yang tergabung pada kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Sarasah Kamumuan Salido Sari Bulan itu berharap agar potensi durian yang dimiliki oleh nagari itu bisa dikenal luas oleh masyarakat umum, atau tidak hanya dikalangan pedagang saja.

"Ini saya harapkan agar nagari ini tidak hanya diburu pedagang saja disaat musim durian tiba, tapi juga oleh masyarakat umum dari berbagai daerah untuk datang dan berkunjung menikmati buah durian langsung dari batangnya," ujarnya.

Dia menyampaikan bahwa hal itu tidaklah berlebihan, sebab durian bibit lokal atau durian kampung yang sudah berumur rata-rata di atas 30 tahun di kampung itu, memiliki ciri khas tersendiri.

Ada tiga jenis durian yang menjadi keunggulan dan ciri khas di nagari ini yang diburu oleh pembeli. Diantaranya durian kambuik, durian kunyit, dan durian banta. Tiga jenis itu ada bibit lokal yang dikembangkan secara turun-temurun yang hingga saat ini masih tetap bertahan.

Masing-masing memiliki cita rasa yang berbeda, namun bagi yang pernah mencicipinya akan menjadi ketagihan. Agar tidak terkecoh, maka si pembeli bisa langsung datang ke rumpunnya di saat musim durian tiba.

Ketua Pokdarwis Sarasah Kamumuan Salido Saribulan, Yuda Rahayu Putra, yang juga dijumpai penulis ketika itu mengatakan bahwa durian merupakan salah satu potensi yang bisa digarap untuk dikembangkan menjadi wisata minat khusus.

"Karena tidak semua nagari yang bisa dikembangkan menjadi kawasan minat khusus, maka peluang potensi yang ada di nagari Salido Saribulan ini harus dioptimalkan pengelolaannya. Salah satu peluang itu adalah melalui pengembangan wisata minat khusus memetik durian secara langsung pada lahannya," kata Yuda pula kepada penulis.
 
Salah satu upaya yang sudah dilakukannya bersama anggota Pokdarwis Sarasah Kamumuan Salido Saribulan saat ini adalah pengembangan penyediaan paket wisata khusus Camping Ground atau berkemah di alam terbuka.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya bersama anggota Pokdarwis telah melakukan uji coba dan memastikan bahwa lokasi perkemahan di nagari itu memang steril dan aman.

"Dari itu kepada pengunjung yang ingin datang untuk berkemah sambil menikmati langsung memetik buah durian dari batangnya, tidak perlu ada keraguan. Sebab di kawasan hutan ini tidak ditemukan binatang liar maupun hewan buas yang mengganggu keselamatan pengunjung," katanya.

Dijelaskannya bahwa nilai paket yang ditawarkan sangat terjangkau. Sebab satu unit kemah dengan kapasitas isi empat orang, dapat dibayar Rp 50 ribu per hari.

Jika dua hari, diberi diskon menjadi Rp 90 ribu. Fasilitas yang disediakan terdiri dari matras dan alat memasak. Disamping itu, pemandu juga selalu standby dan menjaga keamanan lokasi.

"Bagi wisatawan yang ingin Camping Ground, silahkan saja datang ke sini, kami akan dengan senang hati menyambut dan menjadi pemandu yang baik. Selain menikmati durian berbuah dan jatuh dari pohon, di nagari ini juga memiliki air terjun setinggi 15 meter, dan atraksi berhanyut di dalam terowongan air yang panjangnya hampir 3 kilometer,"  ajaknya.

Sebagaimana diketahui, kawasan wisata Salido Saribulan yang terletak di Kecamatan IV Jurai itu, telah ditetapkan sebagai desa wisata bersama 15 desa wisata lainnya di Pessel yang tersebar di 7 kecamatan.

Penyerahan SK Desa Wisata itu dilakukan oleh Bupati Pessel, Rusma Yul Anwar, saat kegiatan Jambore Desa Wisata tingkat Pessel, yang diselenggarakan di Salido Saribulan pada 21 Desember 2021 lalu.