Painan, Septembar 2016
Beberapa produk unggulan sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terus ditingkatkan. Upaya itu dilakukan agar ekonomi dan kesejahteraan masyarakat petani semakin meningkat.
Agar tercapai maksimal, sehingga pemerintah juga menyalurkan berbagai bantuan baik berupa bibit, pupuk dan alat pertanian agar petani bisa menggarap lahan secara maksimal. Beberapa produk unggulan yang menjadi prioritas dalam melakukan percepatan ekonomi petani itu diantaranya, padi, jagung, cabai dan bawang merah.
Demikian disampaikan, kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Pessel, Afrizon Nazar kepada pesisirselatan.go.id saat melakukan monitoring bantuan APBN tahun 2016 bersama Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Pessel, Laswan, dan ketua Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Negeri (Kejari) Pessel, Dimas Aditya, Kamis (1/9) lalu di Balaiselasa.
Dijelaskanya bahwa sektor pertanian di daerah itu masih dijadikan sebagai unggulan dalam memenuhi berbagai kebutuhan oleh masyarakat. Hal itu dapat dilihat dari potensi yang dimiliki, sebab yang menggantungkan hidup sebagai petani masih berada di atas angka 65 persen dari 564 ribu jiwa total penduduk Pessel.
" Karena potensi itu, sehingga pemerintah bersama TP4D Pessel ikut mendorong agar program dan berbagai bantuan yang disalurkan, benar-benar tepat sasaran. Empat komoditi pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang dipacu peningkatan produksinya melalui bantuan APBN saat ini adalah padi, jagung cabai dan bawang merah," katanya.
Dijelaskanya bahwa tahun 2016 ini untuk komoditi padi, lahan yang dikembangkan oleh 121 kelompok tani melalui bantuan APBN di Pessel seluas 3000 ribu hektare. Besar anggaran untuk menunjang kegiatan itu Rp 825 juta, dengan jumlah bibit yang dipasok dari penangkar lokal sebanyak 75 ton. Sedangkan untuk komoditi jagung seluas 10 ribu hektar pula.
" Pada lahan seluas 10 ribu hektare itu, benih atau bibit yang disalurkan kepada petani yang tergabung pada 365 penerima manfaat, sebanyak 150 ton. Jenis bibitnya adalah Vionir 35, Bisi 18, dan NK 212 sebagai mana ditetapkan oleh Kementrian Paertanian (Kementan). Total bantuan untuk mengenjot peningkatan produksi jagung ini sebesar Rp 8,250 miliar," terangnya.
Sedangkan untuk komoditi bawang merah seluas 75 hektar pula. Pengembanganya dilakukan oleh 38 kelompok tani yang tersebar di sebelas kecamatan. Untuk menunjang program peningkatan produktivitas komoditinya, pemerintah pusat menyalurkan bantuan sebasar Rp 2,6 miliar.
" Kemudian untuk jenis cabai merah, lahan yang dikembangkan seluas 40 hektare pula. Jenis ini dikembangkan di sembilan kecamatan pada 21 kelompok tani. Besar anggaran yang disalurkan untuk menunjang komoditi ini sebasar Rp 1,073 miliar pula," ungkapnya.
Dijelaskan lagi bahwa anggaran pada masing-masing komoditi itu, digunakan untuk membeli bibit, pupuk dan kebutuhan lainya oleh petani. Agar berbagai kegiatan yang dilakukan itu benar-benar tepat sasaran, sehingga petani dalam melaksanakan kegiatan dilapangan, selalu diawasi oleh petugas.
" Pengawasan juga dilakukan oleh anggota TP4D Pessel. Tujuan pengawasan ini adalah sejauh mana program yang dilaksanakan berjalan dan termanfaat oleh masyarakat secara maksimal, termasuk juga berbagai kendala dan persoalan yang dialam petani," ujarnya.
Pendampingan TP4D Akan Percepat Pembangunan Di Daerah
Kajari Pessel, Laswan dengan didampingi ketua umum TP4D Pessel, Dimas Aditya ketika melakukan monitoring bantuan APBN dinas pertanian Kamis (1/9) lalu di Balaiselasa juga menjelaskan bahwa pihaknya melalui TP4D ikut mendorong percepatan pembangunan di daerah itu demi kesejahteraan masyarakat petani.
" Langkah itu dilakukan agar berbagai program atau bantuan yang disalurkan pemerintah benar-benar tepat sasaran. Sedangkan bila terjadi persoalan dan kendala di lapangan, masyarakat petani bersama pihak terkait lainya dapat pula melakukan konsultasi, terutama yang berkaitan dengan persoalan hukum dan atministrasi," ungkapnya.
Berdasarkan harapan masyarakat itu, maka pihaknya melalui TP4D, akan selalu siap melakukan pendampingan pada berbagai kegiatan di lapangan.
" Jika ada keraguan dalam melaksanakan kegiatan, terutama sekali yang berkaitan dengan aturan hukum, kami siap untuk melakukan pendampingan. Sebab pembentukan TP4D sebagai mana diketuai oleh Kasi Intel ini, memang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan persoalan dilapangan, sesuai dengan instruksi yang disampaikan Kejaksaan Agung (Kejagung)," katanya.
Lebih jauh dijelaskan bahwa TP4D itu terbentuk berdasarkan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP-152/A/JA/10/2015 tanggal 1 Oktober 2015 tentang Pembentukan Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (TP4) serta Instruksi Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: INS-001/A/JA/10/2015 tanggal 5 Oktober 2015 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Tugas Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan.
Dikatakan lagi bahwa tujuan pembentukan TP4D itu adalah untuk meningkatkan upaya pencegahan terjadinya tindak pidana korupsi sehingga perlu dilaksanakan rencana dan pelaksanaan yang sungguh-sungguh agar kegiatan pencegahan korupsi yang dilaksanakan oleh Kejaksaan dapat berlangsung secara efektif efisien dan optimal.
" Tugas TP4D adalah mengawal, mengamankan dan mendukung pembangunan melalui upaya-upaya pencegahan/preventif dan persuasif. Mengawal, mengamankan dan mendukung keberhasilan jalannya pemerintahan dan pembangunan melalui upaya-upaya pencegahaan/ preventif dan persuasif. Serta memberikan pendampingan hukum dalam setiap tahapan program pembangunan dari awal sampai akhir (sejak perencanaan sampai pada penyerahan hasil pekerjaan)," jelasnya.
Termasuk juga melakukan koordinasi dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang berpotensi menghambat, menggagalkan dan menimbulkan kerugian bagi keuangan negara. Serta melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pekerjaan dan program pembangunan dalam pengadaan barang dan jasa, dan lainya. (05)