Pesisir Selatan--Sekretaris daerah kabupaten (Setdakab) Pesisir Selatan (Pessel), Erizon tegaskan agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama camat dan walinagari melakukan pemetaan wilayah rawan bencana.
Upaya itu dikatakanya perlu dilakukan guna meminimalisir dampak korban yang ditimbulkan bila bencana terjadi, disamping juga bisa melakukan penanganan cepat bila bencana terjadi.
"Pessel sebagai daerah yang memiliki pesisir pantai paling panjang di Sumbar, yakni 246,2 kilometer. Selain rawan gempa yang diprediksi berpotensi tsunami, juga rawan banjir dan tanah longsor. Agar penanganan maksimal bisa dilakukan, terutama sekali bila banjir dan logsor, maka kepada BPBD bersama camat dan walinagari, diminta supaya melakukan pemetaan wilayah rawan bencana," ungkapnya.
Disampaikanya bahwa kerawanan bencana itu muncul karena di Pessel terdapat 19 aliran sungai.
Semua aliran sungai itu memiliki kecuraman yang cukup tinggi karena berhulu di sepanjang gugusan Bukit Barisan pada Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"19 aliran sungai ini, melewati 15 kecamatan yang ada mulai dari utara hingga ke selatan. Dari 19 aliran sungai ini, sebanyak 18 aliran dinyatakan rawan meluap karena memiliki tumpukan sendimen dan juga berbelok," jelasnya.
Selain BPBD, camat dan walinagari, dia juga memintak kerjasama dari masyarakat sebagai informen jika terjadi kejadian bencana di wilayahnya. (05)