Painan, Desember ----
Sekitar 720 hektar lahan pertanian sawah di Kecamatan Batangkapas Kabupaten Pesisir Selatan, terancam kekeringan pada musim kemarau berikut karena bendungan irigasi Batang Jalamu untuk mengairi lahan tersebut rusak akibat hantaman banjir bandang 3 November lalu.
Kami berharap, pemerintah segera memperbaiki bendungan yang rusak ini karena sangat bermanfaat untuk kelangsungan ekonomi kami sebagai petani. Jika tidak, lahan sawah kami yang biasanya diairi dari bendungan Jalamu akan mengalami gagal tanam pada musim kemarau berikut, kata Nasyar (55) seorang petani petani kemarin.
Ia menyebutkan, air yang biasa mengalir cukup deras dan melimpah pada salurun menuju lahan sawah, saat ini menyusut drastis. Air yang biasanya mengalir lewat saluran beralih ke lokasi lain dan menyebar ke mana-mana.
Masyarakat di kecamatan itu katanya, khususnya petani sangat mendambakan perbaikan bendungan tersebut, karena bendung ini satu-satunya harapan masyarakat untuk mengairi lahan sawah petani sekitar.
Menurutnya, sejak mulai rusaknya bendung tersebut 3 November lalu akibat banjir itu, sampai kini belum ada upaya nyata dari Pemerintah terlihat untuk melakukan perbaikan.
Pelaksanaan musim tanam kali ini akan gagal dan petani terancam miskin. Sebab, kami hanya mengandalkan penghidupan dari hasil bertani, jika musim tanam gagal tentu tidak ada lagi yang kami harapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk biaya anak-anak sekolah, ungkap Nasyar.
Kata Nasyar, bendungan Jalamu sangat besar manfaatnya bagi masyarakat untuk mengolah lahan di daerah ini. Tanpa adanya bendungan yang dijadikan sebagai sumber air untuk kawasan pertanian, maka lahan tersebut tidak akan mampu digarap dan tentunya produksti pertanian akan anjlok.(04)