Painan, Maret--Usaha Kecil dan Menengah (UKM) perlu diperkokoh keberadaanya agar kekuatan ekonomi masyarakat secara umum tidak mudah goyah. Upaya itu juga dilakukan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), seiring mulai berkembangnya berbagai usaha masyarakat dibeberapa lokasi unggulan wisata di daerah itu.
Menggeliatnya sektor pariwisata di Pessel, ternyata memberi dampak positif terhadap kemajuan berbagai UKM di Pessel. Agar bisa berkembang dan juga terarah, sehingga semua UKM yang ada dilakukan pembinaan, terutama sekali bagi kelompok UKM yang berada dikawasan-kawasan wisata.
Kepala Dinas Koperasi Industri Perdagangan dan Pasar (Koperindagpas) Pessel, melalui Kepala Bidang (Kabid) Industri, Hasrul Sani mengatakan kepada pesisirselatan.go.id (25/3) bahwa saat ini UKM terus mengalami perkembangan di daerah itu. Bahkan jumlahnya telah mencapai 1.632 unit.
" Perkembangan UKM sejak lima tahun terakhir cukup pesat di Pessel. Semua itu memang berkat pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) melalui Diskoperindagpas, disamping juga semakin berkembangnya sektor pariwisata sebagai mana diunggulkan. Hingga saat ini jumlah UKM di Pessel sudah mencapai 1.632 unit, yang penyebaranya ada di 15 kecamatan," katanya.
Dijelaskanya bahwa di daerah itu UKM bergerak pada usaha pangan, sandang dan kulit, kimia, bangunan, elektornik dan kerajinan. Tapi yang paling banyak adalah usaha pangan berupa kuliner khas daerah di masing-masing kecamatan. Agar usaha yang digeluti itu meningkat secara kualitas, sehingga dilakukanlah pembinaan melalui kegian pelatihan, baik melalui APBN, APBD provinsi.
" Saya katakan demikian, sebab setiap tahun selalu ada kegiatan pelatihan bagi pelaku UKM yang dilaksanakan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, yang bertempat di Balai Diklat Industri Padang. Pelatihan yang diberikan adalah dalam bentuk pengolahan pangan, kerajinan dan alsintan," ungkapnya.
Agar ilmu yang diperoleh oleh pelaku UKM melalui pelatihan yang diikuti itu bisa diimplementasikan di daerah. Sehingga Pemkab Pessel melalui Diskoperindagpas turun pula melakukan pembinaan bagi mereka. Termasuk juga memberikan bantuan berupaka kemasan produk makanan kepada sejumlah pelaku UKM.
" Bantuan kemasan itu diberikan supaya pelaku UKM bisa termotivasi untuk meningkatkan kualitas produksinya. Sebab, kemasan tidak bisa dianggap remeh, karena bisa menjadi daya tarik konsumen serta menjaga kebersihan produk makanan yang dihasilkan," ujarnya.
Dijelaskan bahwa upaya yang dilakukan melalui bantuan kemasan itu, ternyata memberikan pengaruh yang besar terhadap keyakinan konsumen. Sehingga sebagian besar pelaku UKM telah menjadikan kemasan sebagai hal penting. Walau sebagian masih menganggap kemasan hanya akan menambah cost.
Agar persamaan persepsi dan keyakinan konsumen bisa semakin tinggi terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh UKM dalam daerah. Maka sosialisasi kemasan produk UKM selalu dilakukan. Terutama sekali bagi UKM yang bergerak di bidang pangan. Berdasarkan hal itu, sehingga dia yakin pertumbuhan UKM di daerah itu akan terus berjalan.
" Rasa optimis itu bukan saja akibat dari peningkatan kesadaran pelaku UKM dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk. Tapi juga dampak dari peningkatan jumlah kunjungan wisata yang selalu terjadi setiap tahunya, terutama sekali pada kawasan-kawasan wisata unggulan," jelasnya lagi. (05)