Pesisir Selatan--Sebagai sekolah yang memiliki komitmen tinggi menciptakan tamatan yang berkualitas dan memiliki daya saing di dunia kerja, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Teknologi Al Anhar Bayang di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), ternyata juga tidak mengenyampingkan pendidikan bidang keagamaan.
Agar lebih maksimal, bahkan pendidikan bidang keagamaan itu dimasukan sebagai muatan lokal melalui kegiatan ekstrakurikuler.
Upaya itu dilakukan untuk menjawab kecemasan orang tua terhadap benteng keimanan dan ketaqwaan anaknya, walaupun mereka menimba ilmu di sekolah kejuruan.
Hal itu disampaikan Wakil Kepala Sekolah SMK Teknologi Al Anhar Bayang, Bidang Kurikulum, Delvy Djusman Rabu (25/9).
Dikatakanya bahwa memiliki keahlian dibidang teknologi sesuai jurusan yang dipilih oleh siswa, sudah merupakan hal yang biasa dan wajib bisa dimiliki.
Namun memiliki kemampuan di bidang keagamaan sebagai benteng bagi mereka ketika terjun ke dunia kerja setelah tamat nanti, juga tidak bisa dikesampingkan.
"Beranjak dari hal itulah, sehingga sekolah ini juga menjadikan pendidikan agama sebagai unggulan, sesuai dengan visi dan misi sekolah dalam membentuk karakter siswa yang memiliki iman dan ketaqwaan baik di sekolah maupun di luar sekolah," katanya.
Hal itu juga dikatakan Hajlal Aswat, guru bidang studi Agama Islam ketika ditanya.
Disampaikan pula bahwa sebagai tenaga pendidik yang memiliki latar belakang disiplin ilmu sebagai Sarjana Pendidikan Agama Islam, membina dan mendidik siswa agar memiliki benteng keimanan yang kuat, bukan saja sekedar tanggung jawab, tapi merupakan sebuah kewajiban.
"Berdasarkan hal itu, sehingga kegiatan kelas meting yang digelar setelah siswa setiap selesai ujian, diisi dengan kegiatan dan berbagai lomba bidang keagamaan. Seperti lomba shalat jenazah, lomba azan, lomba baca tulis Alquran, serta juga kuliah tujuh menit (Kultum) setiap hari Jumat," jelasnya.
Ditambahkan lagi bahwa berkat berbagai kegiatan keagamaan itu, sehingga sekolah yang dulunya sempat sepi karena tidak ada siswa baru yang mendaftar, kembali dijadikan sebagai pilihan oleh orang tua siswa untuk melanjutkan sekolah anaknya.
"Apalagi sekolah yang baru memiliki satu jurusan yakni, Teknik Kendaraan Ringan (TKR) ini, menggratiskan semua bentuk biaya, seperti uang masuk, uang iyuran komite dan lainya, sehingga tidak mengherankan dari 92 orang jumlah siswa yang ada, sebagian besarnya berasal dari keluarga miskin. Sebab sekolah ini juga memberlakukan beasiswa bagi mereka yang tidak mampu," timpalnya. (05)