Painan, Juni 2016
Tahun 2017 mendatang, Pemkab Pessel akan mengupayakan pembebasan lahan seluas 400 hektare di Bukit Ameh yang berada pada Kawasan Wisata Mandeh, Kecamatan Koto XI Tarusan tahun 2017 mendatang.
"Hal itu dilakukan untuk merealisasikan rencana program pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan memperkuat Mandeh sebagai destinasi wisata utama nasional," ungkap Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda dan Olahraga Pessel, Gunawan, Rabu (1/6).
Menurutnya, pembebasan lahan di Bukit Ameh merupakan syarat pembangunan KEK Kawasan Wisata Mandeh kedepan. Pihak terkait telah melakukan peninjauan lahan Bukit Ameh, dan menyatakan lahan tersebut sangat potensial dikembangkan untuk KEK.
Sebelum dibebaskan, Pemkab bersama pihak terkait akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar dan pemilik lahan. Hal ini dimaksudkan untuk menyatukan persepsi tentang pengembangan KEK dan Mandeh.
"Sedangkan anggaran pembebasan lahan itu akan diajukan dalam APBD tahun 2017 mendatang. Semoga, upaya pembebasan lahan berjalan lancar, dan rencana pengembangan Bukit Ameh untuk KEK dapat terwujud," ucapnya.
Ditegaskan, Pemkab akan berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan Bukik Ameh untuk program KEK. Sesuai UU Nomor 39 tahun 2009 pasal 2, KEK dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang memiliki keunggulan geo ekonomi, dan geo strategi yang berfungsi untuk menampung kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta daya saing internasional.
Setelah dilakukan kajian, maka Bukik Ameh memenuhi syarat untuk hal itu. Alam di Bukit Ameh sangat indah dan asri dengan nuansa laut, pulau-pulau dan bukit.
"Saya yakin, siapapun orang yang datang pasti berdecak kagum melihat pesona alam disana. Apalagi kalau kawasan itu dilengkapi dengan berbagai fasilitas wisata. Makanya, Pemkab Pessel serius mengupayakan agar lahan Bukit Ameh dibebaskan untuk mendukung program KEK," ulasnya. (03)