• info@pesisirselatan.go.id
  • Hours: Mon-Fri: 8am – 4pm
Tim SPPG Lakukan Koordinasi Bahas Pembentukan Dapur Gizi untuk Program MBG

10 Oktober 2025

9 kali dibaca

Tim SPPG Lakukan Koordinasi Bahas Pembentukan Dapur Gizi untuk Program MBG

Pesisir Selatan--Dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan (Rahul Tapan), Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), tim dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melakukan koordinasi dengan jajaran Puskesmas Rahul Kamis (9/10). Koordinasi itu difokuskan pada rencana pendirian dapur gizi di Nagari Binjai Tapan sebagai pusat kegiatan MBG.

Plt Kepala Puskesmas Ranah Ampek Hulu Tapan, Elvi Dagusti, ketika dihubungi Jumat (10/10), menyampaikan bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada ketersediaan makanan bergizi, tetapi juga pada jaminan keamanan dan kualitas pangan yang akan dikonsumsi.

"Penting bagi semua pihak, terutama lintas sektor, untuk terlibat aktif dalam pelaksanaan program ini. Mulai dari kebersihan dapur, kualitas air, higienitas peralatan masak, hingga pemantauan rutin kondisi dapur harus menjadi perhatian utama," jelas Elvi.

Ia menegaskan bahwa pendirian dapur gizi di tingkat nagari atau satuan pendidikan yang ditunjuk harus memenuhi standar yang telah ditetapkan. Puskesmas sebagai lini pelayanan kesehatan terdekat akan berperan dalam pengawasan, pembinaan, dan evaluasi berkala.

Koordinasi ini turut melibatkan berbagai unsur dari Puskesmas Rahul, antara lain Kasubag TU Dewi Sartika, PJ Program Gizi Cici Harnita, PJ Kesehatan Lingkungan Pirna Lastri, serta Bendahara BOK Putri Minang Sari. Dari pihak SPPG, Aldi Prioza, hadir sebagai perwakilan utama dalam pembahasan teknis.

Aldi menyebutkan bahwa dapur gizi nantinya tidak hanya bertugas menyuplai makanan bergizi, tetapi juga menjadi model penerapan prinsip keamanan pangan. 
"Kami ingin memastikan bahwa setiap makanan yang dikonsumsi anak-anak dan masyarakat benar-benar aman, bersih, dan sesuai dengan standar gizi," ujarnya.

Dalam rapat koordinasi tersebut, beberapa poin penting dibahas, mulai dari penentuan lokasi dapur gizi, pengawasan bahan makanan, hingga penegakan SOP pengolahan makanan. Juga direncanakan sistem evaluasi berkala terhadap kinerja dapur dan tenaga juru masak yang bertugas.

Puskesmas Rahul memberikan rekomendasi teknis terkait pengelolaan dapur gizi, di antaranya standar kualitas air yang digunakan, penggunaan alat pelindung diri oleh penjamah makanan, pengendalian vektor penyakit, dan upaya pencegahan KLB keracunan makanan.