Painan, Desember ----
Akibat minimnya personil Polisi Kehutanan (Polhut) di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Wilayah III Pesisir Selatan, pengawasan hutan menjadi kurang optimal. Kondisi ini dimanfaatkan pelaku perambah hutan untuk terus beroperasi, main kucing-kucingan dengan petugas. " Lemahnya pengawasan membuat para perambah hutan ini masih leluasa bergerak dan main kucing-kucingan dengan petugas," ungkap Kepala Seksi TNKS Wilayah III Pesisir Selatan Kamaruzzaman, Sabtu (18/12).
Saat ini di empat sektor TNKS Wilayah III menurut Kamaruzzaman masing-masing hanya ditempati dua petugas Polhut, dengan luas cakupan wilayah pengawasan pada masing-masing sektor mencapai 70 ribu hektar. Idealnya minimal harus ada di setiap sektor sebanyak sepuluh orang Polhut. Kawasan TNK Pesisir Selatan dibagi dalam empat sektor yaitu Resort Air Lumpo (32.443 hektar), Resort Kambang (87.862 hektar), Resort Air Haji (74.100 hektar) dan Resort Lunang Silaut (66.561 hektar).
Untuk mengatasi persoalan ini menurut Kamaruzzaman sudah waktunya personil pengawasan ditambah agar pengawasan hutan menjadi maksimal. Ia mengakui tingkat kerusakan hutan akibat perambahan hutan di TNKS wilayah III setiap tahun mencapai 1.500 hektar.
Luas hutan TNKS yang masuk dalam wilayah Kabupaten Pesisir Selatan tercatat lebih kurang 260,968 hektare dengan panjang batas mencapai 454,39 km di sebelas dari dua belas kecamatan. (05)